Oksigenasi merupakan suatu proses pertukaran antara O2 dan CO2 sesuai dengan kebutuhan fisiologis tubuh untuk kelangsungan proses metabolisme sel tubuh dan aktivitas sel dan organ, dimana pemenuhan kebutuhan oksigen ini tidak terlepas dari sistem pernapasan. Kondisi kritis pada anak terjadi apabila mengalami kemunduran fungsi organ yang dapat mengganggu proses metabolisme tubuh yang dapat mengancam jiwa. Tujuan dari studi kasus ini untuk mengetahui pengaruh aplikasi teori konservasi Levine dalam asuhan pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada anak kritis di ruang intensif. Studi kasus ini menggunakan desain deskriptif pada lima kasus anak kritis. Masalah yang terjadi: gangguan ventilasi spontan, penurunan kapasitas adaptif intrakranial, penurunan curah jantung, risiko perfusi serebral tidak efektif, risiko ketidakseimbangan elektrolit, risiko perdarahan, risiko infeksi dan ansietas. Asuhan keperawatan yang diberikan menggunakan pendekatan Levine dengan intervensi sesuai dengan masalah keperawatan menggunakan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Hasilanalisis dari lima kasus terpilih di ruang intensif bahwa seluruh pasien memiliki gangguan pada konservasi energi terutama pada masalah oksigenasi dan terjadi penurunan kesadaran pada konservasi integritas struktural dengan respon organismik 2 (40%) pasien mengalami perburukan/meninggal dan 3(60%) pasien mengalami perbaikan yang secara menyeluruh (wholeness) ditandai dengan auskultasi ronchi berkurang, pola napas adekuat, hemodinamik stabil, kesadaran composmentis, pasien ekstubasi dan pindah ruangan/ rawat jalan. Kesimpulan penerapan teori konservasi pada studi kasus melalui proses perawatan mulai dari pengkajian, trophicognosis, hipotesis intervensi serta evaluasi dengan melihat respon organismik secara satu kesatuan yang utuh (wholenes) sehingga teori ini dapat diterapkan pada anak kritis di ruang intensif. Oxygenation is an exchange process between O2 and CO2 in accordance with the body's physiological needs for the continuity of the body's cell metabolism processes and cell and organ activities, where the fulfillment of oxygen needs cannot be separated from the respiratory system. Critical conditions in children occur when there is a decline in organ function that can interfere with the body's metabolic processes which can be life-threatening. The purpose of this case study is to determine the effect of Levine's conservation theory application in the care of oxygenation needs of critically ill children in intensive care. This case study uses a descriptive design in five cases of critically ill children. Problems that occur: impaired spontaneous ventilation, decreased intracranial adaptive capacity, decreased cardiac output, risk of ineffective cerebral perfusion, risk of electrolyte imbalance, risk of bleeding, risk of infection and anxiety. The nursing care provided uses the Levine approach with interventions according to nursing problems using the Indonesian Nursing Intervention Standards. The results of the analysis of five selected cases in the intensive care unit showed that all patients had disturbances in energy conservation, especially in oxygenation problems and there was a decrease in awareness of the conservation of structural integrity with an organismic response. overall improvement (wholeness) is characterized by reduced auscultation crackles, adequate breathing pattern, stable hemodynamics, composmentis consciousness, extubated patients and moved rooms/outpatient. The conclusion is the application of conservation theory to the case study through the treatment process starting from assessment, trophicognosis, intervention hypotheses and evaluation by looking at the organismic response as a whole so that this theory can be applied to critical children in the intensive room. |