Representasi Perbudakan Perempuan Kelas Bawah dalam Cerpen `Ibu yang Menjadi Budak` Karya Rou Shi = Representation of the Lower Class Women Slavery in the Short Story `A Slave Mother` by Rou Shi
Erina Jahra Millenia Saputra;
Nurni Wahyu Wuryandari, supervisor; Adi Kristina Wulandari, examiner; Minah Febrianti Budianto, examiner
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022)
|
Rou Shi adalah seorang penulis terkemuka, penerjemah, dan tokoh revolusioner. Pada tahun 1930, Rou Shi menulis cerpen “Ibu yang Menjadi Budak (Wèi Núlì De Mǔqīn)”. Cerpen ini menceritakan tentang seorang tokoh Ibu yang disewakan oleh suaminya sendiri sebagai jalan keluar dalam menghadapi kemiskinan keluarganya. Tokoh Ibu disewakan kepada keluarga cendekiawan yang tidak memiliki keturunan, karena istri cendekiawan tidak mengizinkan cendekiawan untuk menikah lagi, maka mereka memutuskan untuk menyewa seorang perempuan untuk mengatasi ketiadaan keturunan dalam keluarganya. Lahirnya anak dalam keluarga menjadi representasi bisa berlanjutnya garis keturunan keluarga cendekiawan tersebut. Dari hasil analisis, bisa terungkap bahwa tokoh Ibu menjadi budak dan tidak bisa mendapat hak-haknya sebagai perempuan karena ia hidup dalam keluarga yang masih terikat tradisi lama dan karena status sosialnya yang rendah. Tokoh Ibu tidak hanya menjadi budak bagi sang suami, tetapi juga menjadi budak bagi perempuan lain dan keluarganya akibat sistem yang umum berlaku pada masyarakat Cina pada masa itu. Rou Shi was a prominent writer, translator, and revolutionary figure. In 1930, Rou Shi wrote the short story “A Slave Mother (Wèi Núlì De Mǔqīn)”. This short story tells the story of a mother who is rented by her husband as a way out in facing her family's poverty. The character Mother is rented to a scholar's family who has no children, because the scholar's wife does not allow the scholar to remarry, so they decide to hire a woman to overcome the absence of children in his family. The birth of a child in the family is a representation of the continuation of the lineage of the scholar's family. From the results of the analysis, it can be revealed that Mother becomes a slave and cannot get her rights as a woman because she lives in a family that is still bound by old traditions and because of her low social status. Mother not only became a slave to her husband, but also became a slave to other women and their families due to the system that was common in Chinese society at that time. |
TA-Erina Jahra Millenia Saputra.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | TA-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | 22 pages |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
TA-pdf | 16-22-21578336 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20520931 |