Hipertensi merupakan golongan penyakit tidak menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat secara luas khususnya pada beberapa negara berkembang dengan ekonomi menengah kebawah termasuk Indonesia. Dampak psikologis hipertensi yaitu stres, ansietas dan kemarahan, perasaan kurang bertenaga. Beberapa penelitian menunjukan bahwa Cognitive Behaviour Therapy (CBT) efektif untuk klien hipertensi dalam mengontrol tekanan darah sistolik dan diastolik, menurunkan gejala cemas dan depresi, serta meningkatkan kualitas tidur. Hasil dari studi -studi menuliskan pelaksanaan CBT dari segi waktu dan jumlah pertemuan masih beragam Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi kebutuhan terapi psikososial : CBT untuk klien hipertensi. Metode: penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam, partisipan dalam penelitian ini didapatkan 20 orang. Penelitian ini menggunakan teknik thematic analysis dengan 6 langkah yaitu Familiarising, Genarating Codes, Searching For Themes, Reviewing Themes , Defining and Naming Theme dan Producing The Report. Hasil: Hasil wawancara dan catatan lapangan dari partisipan mengidentifikasi 4 tema yaitu respons emosi terhadap penyakit, respons kognitif dan perilaku terhadap penyakit, strategi teknis CBT dan harapan dan manfaat CBT. Kebutuhan terapi psikososial : CBT untuk pasien Hipertensi lebih tergambar dari tema ketiga yaitu kebutuhan pada startegi teknis CBT. Kebutuhan strategi dan teknis CBT berbeda antara pasien di Puskesmas Semplak dan di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi , seperti tempat pertemuan, dan teknis tugas tambahan. Kesimpulan: Kebutuhan klien Hipertensi terhadap startegi teknis pelaksanaan CBT di Puksesmas adalah kunjungan rumah dengan sebulan sekali, kemudian Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi waktu sebulan sekali tetap di Rumah sakit. Hypertension is a group of non-communicable diseases that are still a public health problem, especially in several developing countries with lower-middle economies, including Indonesia. The psychological impact of hypertension is stress, anxiety and anger, feeling less energetic. Several studies have shown that Cognitive Behavior Therapy (CBT) is effective for hypertensive clients in controlling systolic and diastolic blood pressure, reducing symptoms of anxiety and depression, and improving sleep quality. The results of studies that describe the implementation of CBT in terms of time and number of meetings are still varied. Objectives: This study aims to explore the need for psychosocial therapy: CBT for hypertensive clients. Methods: this research uses descriptive qualitative method. Data collected by in-depth interviews, participants in this study obtained 20 people. This study uses a thematic analysis technique with 6 steps, namely Familiarising, Generating Codes, Searching For Themes, Reviewing Themes, Defining and Naming Themes and Producing The Report. Results: The results of interviews and field notes from participants identified 4 themes, namely emotional responses to illness, cognitive and behavioral responses to illness, CBT technical strategies and expectations and benefits of CBT. The need for psychosocial therapy: CBT for hypertension patients is illustrated by the third theme, namely the need for CBT technical strategies. The need for CBT strategies and techniques differed between patients at the Semplak Health Center and Marzoeki Mandi Hospital, such as meeting places, and additional technical tasks. Conclusion: Hypertension clients' needs for technical strategies for implementing CBT at Community Health Centers are home visits once a month, then Marzoeki Mahdi Mental Hospital once a month stays in the hospital. |