Dampak Faktor Ekonomi Makro dan Sentimen Ketakutan (Sentiment of Fears) Akibat Great Financial Crisis dan Krisis Pandemi COVID-19 Pada Imbal Hasil Obligasi Pemerintah Indonesia = The Impact of Macroeconomic Factors and Sentiment of Fear Due to the Great Financial Crisis and the COVID-19 Pandemic Crisis on Indonesian Government Bond Yields.
I Gusti Ngurah Agung Arya Bhakta Narayana;
Lubis, Arief Wibisono, supervisor; Dony Abdul Chalid, examiner; Buddi Wibowo, examiner
(Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022)
|
Great Financial Crisis (GFC) pada tahun 2008 dan pandemi COVID-19 merupakan krisis yang terjadi dalam 20 tahun terakhir, namun penelitian yang mempelajari hubungan antara ketakutan akibat ketidakpastian di saat krisis dengan performa pasar obligasi masih belum banyak dilakukan. Penelitian ini berfokus pada menganalisis dampak faktor ekonomi makro dan faktor ketakutan yang ditimbulkan akibat dua krisis yang terjadi di Indonesia, yaitu GFC pada tahun 2008 dan Pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode VECM (Vector Error Correction Model) untuk menentukan hubungan setiap variabel secara jangka panjang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, faktor ekonomi makro memiliki pengaruh yang signifikan terhadap yield obligasi. Hanya variabel suku bunga the Feds yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap yield obligasi Pemerintah Indonesia dalam jangka panjang dan jangka pendek. Variabel Sentiment of Fear mempengaruhi yield obligasi Pemerintah Indonesia pada periode Great Financial Crisis Temuan lainnya adalah kedua model VECM yang dihasilkan hanya dapat menjelaskan 1,7% yield obligasi Pemerintah Indonesia 10 Tahun pada masa GFC, dan 34,4% yield obligasi Pemerintah Indonesia 10 Tahun pada masa pandemi COVID-19. Hasil ini menunjukkan variabel independen penelitian belum bisa menggambarkan nilai yield obligasi Pemerintah Indonesia pada saat krisis. 2008 Great Financial Crisis and the COVID-19 pandemic are crises that have occurred in the last 20 years, but research that studies the relationship between fear due to uncertainty during a crisis and bond market performance is still not widely done. This study focused on analysing the impact of macroeconomic factors and the fear factor caused by the two crises that occurred in Indonesia, namely the GFC in 2008 and the COVID-19 pandemic. This study uses the VECM (Vector Error Correction Model) method to determine the long-term relationship between each variable. The results show that in the long term, macroeconomic factors have a significant influence on bond yields. Only the Feds interest rate has a significant effect on the long-term and short-term Indonesian Government bond yields. The Sentiment of Fear variable affects the yield of Indonesian Government bonds during the Great Financial Crisis period. Another finding is that the two VECM models produced can only explain 1.7% of the 10-Year Indonesian Government bond yields during the GFC, and 34.4% of the 10-Year Indonesian Government bond yields. during the COVID-19 pandemic. These results indicate that the independent variables of the study have not been fully able to describe the yield value of Indonesian Government bonds during the crisis. |
T-I Gusti Ngurah Agung Arya Bhakta Narayana.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xii, 79 pages : illustration + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-pdf | 15-23-80402903 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20521291 |