:: UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Keren sebagai Penandaan Estetis dalam Filsafat Fashion = Cool as Aesthetic Signifier in Philosophy of Fashion

Jessica Salsabilla Cavalera Priatna; Ikhaputri Widiantini, supervisor; Albertus Harsawibawa, examiner; Saraswati, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022)

 Abstrak

Artikel ini berfokus pada studi tentang filsafat fashion dan kaitannya pada penandaan estetis. Persoalan fashion yang terkait dengan penyebaran, kebaruan dan selera memunculkan tandatanda yang saling berelasi di dalamnya. Dari setiap tanda-tanda tersebut ternyata ditemukan satu kata yang menjadi pusat dari semua itu, yakni “keren”. Dalam tulisan ini, saya menunjukkan bahwa kata keren tidaklah muncul dengan sendirinya, keren dalam fashion adalah keren sebagai penandaan estetis. Hal inilah yang kemudian membuat fashion penting bagi filsafat, sebab fashion memunculkan keren sebagai salah satu faktor realisasi diri. Sehingga untuk membuktikan hal tersebut, saya menggunakan pendekatan semiosphere dari Yuri Lotman untuk membaca teori fashion menurut Lars Svendsen. Analisis fashion dengan menggunakan relasi-relasi yang terkait di segala bidang seperti bahasa, seni, tubuh dan konsumsi telah mengungkapkan bahwa keren ternyata telah melampaui maknanya dari hanya sekedar menjadi bahasa.

This article focuses on the study of the philosophy of fashion and its relation to aesthetic marking. Fashion issues related to the spread, novelty and taste bring out the signs that are interrelated in it. From each of these signs, one word was found that became the center of it all, namely "cool". In this paper, I show that the word cool does not appear by itself, cool in fashion is cool as an aesthetic signifier. This is what makes fashion important for philosophy because fashion creates coolness as a factor in self-realization. To prove this point, I use Yuri Lotman's semiosphere approach to read Lars Svendsen's fashion theory. Fashion analysis using related relationships in all fields such as language, art, body, and consumption has revealed that cool has actually gone beyond its meaning from just being a language.

 File Digital: 1

Shelf
 TA-Jessica Salsabilla Cavalera Priatna.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : TA-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : v, 40 pages : illustration
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
TA-pdf 16-22-86970332 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20521296