Tesis ini membahas mengenai pengaruh penerapan Google Safe Search terhadap perilaku pencarian informasi pornografi oleh pelajar SMA Negeri di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner, kuesioner disebar hingga tercapai jumlah 500 orang pelajar sebagai sampel penelitian dalam rentang waktu 22 Oktober 2019 hingga 26 November 2019. Karakteristik dasar responden adalah usia remaja yakni berusia antara 14 hingga 19 tahun dan karakteristik sebagai pengguna aktif internet, dimana pelajar menghabiskan waktu berinternet tidak kurang dari 3 jam per hari. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang kuat dan signifikan antara pengaruh penerapan Google Safe Search terhadap perilaku pencarian informasi pornografi oleh Pelajar SMA Negeri di Jakarta. Besarnya pengaruh Penerapan Google Safe Search terhadap perilaku pencarian informasi pornografi mencapai 59,6% dan sisanya sebesar 40,4% adalah kontribusi variabel-variabel lain. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pergeseran dari pola awal pencarian, pergeseran perilaku pencarian pelajar SMA Negeri di Jakarta ini adalah bentuk respon atas barrier yang muncul sebagai akibat penerapan intervening variabels berupa information filtering. Intervening variables muncul sebagai langkah kontrol terhadap apa yang dapat diakses, dipublikasikan, atau dilihat di internet yang diundangkan oleh regulator. Saran peneliti adalah dengan menyusun regulasi untuk meminimalisir perilaku pelajar dalam menembus celah keamanan google safe search dengan membatasi akses terhadap situs proxy server atau situs-situs lainnya yang berpotensi digunakan untuk menembus safe search dan penelitian lebih lanjut mengenai perilaku pencarian informasi dalam upaya memahami permasalahan-permasalahan yang melekat didalamnya. This thesis discusses the effect of the application of Google Safe Search on the behavior of seeking pornographic information by high school students in Jakarta. This study uses quantitative methods with data collection techniques through questionnaires, questionnaires are distributed to reach the number of 500 students as research samples in the period from October 22, 2019 to November 26, 2019. The basic characteristics of the respondents are teenagers aged between 14 to 19 years and the characteristics as active internet users, where students spend no less than 3 hours on the internet per day. The results of this study indicate that there is a strong and significant influence between the effect of the application of Google Safe Search on the behavior of searching for pornographic information by State Senior High School students in Jakarta. The magnitude of the influence of the application of Google Safe Search on pornographic information seeking behavior reached 59.6% and the remaining 40.4% was contributed by other variables. From the research, it can be concluded that there is a shift from the initial search pattern, this shift in the search behavior of public high school students in Jakarta is a form of response to the barriers that arise as a result of the application of intervening variables in the form of information filtering. Intervening variables appear as control measures over what can be accessed, published, or viewed on the internet that are promulgated by regulators. The researcher's suggestion is to develop regulations to minimize student behavior in penetrating the Google Safe Search security gap by limiting access to proxy server sites or other sites that have the potential to be used to penetrate safe search and further research on information seeking behavior in an effort to understand the problems. |