COVID-19 selain menghantam perekenomian, juga memberikan dampak yang sangat serius bagi pariwisata khususnya penyelenggaraan event. Berbagai aktivitas sosial termasuk penyelenggaraan event yang mendatangkan kerumunan terpaksa harus dibatalkan karena dapat berpotensi menularkan COVID-19. Ketakutan terinfeksi, kebijakan pembatasan aktivitas sosial, penerapan protokol kesehatan, dan kondisi yang tidak menentu menimbulkan kebiasan baru dan permasalahan kesehatan mental bagi kebanyakan orang. Bagi sebagian orang permasalahan kesehatan mental dapat berpengaruh lebih lama dibanding dari pandemi itu sendiri. Kondisi ini tentunya dapat mempengaruhi pada tingkat kunjungan dan keberlangsungan penyelenggaraan event pariwisata kedapannya. Dengan menggunakan variabel Perceived Knowledge of COVID-19 dan Non- Pharmaceutical Intervention serta Psychological Risk sebagai moderator, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat seseorang dalam mengunjungi event pariwisata setelah pandemi COVID-19. Pengujian 11 hipotesis dilakukan dengan metode Partial Least Square-Structural Equition Model (PLS-SEM) terhadap 395 data responden yang dikumpulkan dengan teknik Non-Probabilty-Judgmental Sampling. Hasilnya ditemukan bahwa faktor Perceived Behavioral Control menjadi faktor yang paling memiliki pengaruh secara langsung dalam memprediksi minat seseorang untuk mengunjungi event pariwisata setelah pandemi COVID-19. Perceived Knowledge of COVID-19 berpengaruh secara tidak langsung dengan mediasi dari Subjective Norm dan Non-Pharmaceutical Intervention. Psychological Risk tidak berperan dalam memoderasi antara pengaruh Attitude Toward Behavior & Subjective Norm terhadap Intention to Visit serta pengaruh Subjective Norm terhadap Attitude Toward Behavior. Social distancing yang merupakan salah satu cara dalam tindakan pencegahan dari faktor dari Non-Pharmaceutical Intervention menjadi pertimbangan bagi seseorang dalam membangun minatnya untuk mengunjungi event pariwisata setelah pandemi COVID-19. The pandemic COVID-19 spread globally and has been given impact on the tourism industry, especially in tourism events. Various social activities, including organizing events that bring in crowds, had to be canceled due to the potential for transmitting COVID-19. Fear of infection, social restriction policies, implementation of health protocols, and uncertain conditions create mental health problems for most people. For some, these mental health issues can outlast the pandemic itself. This condition can be impacting the number of visitors as well as the sustainability of organizing tourism events in the future. With the variables Perceived Knowledge of COVID-19, Non-Pharmaceutical Intervention, and Psychological Risk as moderators, this study aims to identify factors that can influence the intention to visit tourism events post COVID-19 pandemic. The partial Least Square-Structural Equation Model (PLS-SEM) was used to test the 11 hypotheses on 395 respondents' data which was collected with the Non-Probability Judgmental Sampling. The results of the study found that the Perceived Behavioral Control variable was the most influential factor in predicting the intention to visit tourism events after the COVID-19 pandemic, Psychological risk has no effect as a moderator. Social distancing remains a factor to consider when visiting tourism events after the COVID-19 pandemic. |