Peran Korea Disease Control and presevetion Agency (KDCA) dalam menghadapi pandemi di Korea Selatan pasca Middle East Respiratory Syndrome (MERS) 2015 = Role of Korea disease Disease Control and preservation Agency (KDCA) in facing pandemic in South Korea post Middle East Respiratory Syndrome(MERS) 2015
Brigitta Sriulina Beru Meliala;
Rostineu, supervisor; Fadhila Hasby, examiner; Euis Sulastri, examiner
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021)
|
Respiratory Syndrome (MERS) telah menyebar ke Korea Selatan sejak bulan Mei sampai Juli 2015 dan terdapat 185 kasus infeksi dengan 36 kasus kematian, menjadikan Korea Selatan sebagai negara dengan kasus MERS tertinggi di luar Semenanjung Arab.Korea Disease Control and Prevention Agency (KDCA), sebagai instansi pencegahan dan pengendalian bencana dinilai gagal dalam melakukan pengawasan, pengendalian penyebaran dari rumah sakit ke rumah sakit, dan komunikasi risiko. Kegagalan ini mendorong KDCA untuk mengevaluasi perencanaan kesiapsiagaan menghadapi wabah penyakit yang akan datang. Dengan menerapkan metode deskriptif-analisis, penelitian ini menjelaskan bentuk refleksi KCDA pasca MERS sampai menghadapi pandemi Covid-19 tahun 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa refleksi perencanaan kesiapsiagaan KCDA menghadapi wabah penyakit dinilai cukup efektif dengan terciptanya strategi penanganan Covid-19 di Korea Selatan bernama 3T (test, trace, treatment). Middle East Respiratory Syndrome (MERS) has spread to South Korea from May to July 2015 and there have been 185 cases of infection with 36 deaths, making South Korea the country with the highest MERS cases outside the Arabian Peninsula. The Korea Disease Control and Prevention Agency (KDCA), considered to have failed in carrying out supervision, controlling hospital-to-hospital transmission, and risk communication. This failure prompted KDCA to evaluate its preparedness plans for the upcoming disease outbreak. By applying the descriptive-analytical method, this study explains the form of reflection of KCDA after MERS to face the Covid-19 pandemic in 2020. The results show that the reflection of KCDA's preparedness planning to face disease outbreaks is considered quite effective with the creation of a Covid-19 handling strategy in South Korea called 3T. (test, trace, treatment). |
TA-Brigitta Sriulina Beru Meliala.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | TA-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | 20 pages : illustration |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
TA-pdf | 16-22-73103780 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20522444 |