:: UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Antropomorfisme dalam Film Neko no Ongaeshi Karya Hiroyuki Morita = Anthropomorphism in Hiroyuki Morita’s Neko no Ongaeshi

Afifah Kusumaningrum; Bachtiar Alam, supervisor; Filia, examiner; Lea Santiar, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022)

 Abstrak

Antropomorfisme adalah salah satu perangkat sastra yang tidak hanya digunakan dalam karya sastra, namun juga sering digunakan dalam film, terutama film animasi. Studio Ghibli, sebuah studio animasi dari Jepang, sering kali menggunakan antropomorfisme dalam film mereka, salah satunya dalam film Neko no Ongaeshi (2002). Untuk mengkaji antropomorfisme dalam film ini, penulis menggunakan teori-teori antropomorfisme dari Wells (1998; 2009) dan Danielsson (2020). Temuan dari penelitian ini adalah tokoh-tokoh hewan antropomorfik dalam film ini sebagian besar masih tetap mempertahankan beberapa perilaku alami hewan mereka. Tokoh-tokoh ini juga tentunya memiliki karakteristik dan perilaku manusia, antara lain adalah berjalan tegak dengan dua kaki, berbicara, memakai pakaian atau aksesoris, dan memiliki kebangsaan atau etnik. Tokoh-tokoh antropomorfik juga berperan sebagai pembawa pesan yang sesuai dengan tema film ini. Pesan-pesan yang dibawa adalah pentingnya percaya pada diri sendiri dan membalas kebaikan orang lain, kritik terhadap pemerintahan totaliter, dan representasi perbedaan cara pandang antara generasi tua dan generasi muda.

Anthropomorphism is a literary device that is not only used in literary works but also in films, especially animated ones. Studio Ghibli, a Japanese animation studio, often uses anthropomorphism in their films. One of them is Neko no Ongaeshi (2002). To study anthropomorphism in this film, anthropomorphism theories from Wells (1998; 2009) and Danielsson (2020) are used. The results are most of the anthropomorphic animal characters in this film still show some of the animal's natural behavior. They also show human characteristics and behaviors such as walking upright on two legs, talking, wearing clothes or accessories, and having nationality or ethnicity. This film also uses anthropomorphic characters to convey messages related to the themes of this film. These messages are the importance of believing in yourself and returning others’ favors, a critique of totalitarian government, and representations of different perspectives between the older and younger generations.

 File Digital: 1

Shelf
 TA-Afifah Kusumaningrum.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : TA-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : v, 32 pages : illustration
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
TA-pdf 16-23-48940817 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20522675