Program wajib vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu bentuk upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Namun, program vaksinasi Covid-19 tersebut mendapatkan berbagai macam respon dari masyarakat, sebagian menyambut dan menerima dengan suka cita, namun sebagian lain menaruh keraguan dan berakhir pada keputusan untuk menolak vaksinasi Covid-19. Perbedaan keputusan tersebut ternyata terjadi tidak hanya pada masyarakat umum, tetapi juga pada tenaga kesehatan. Banyak faktor terlibat di dalam proses pengambilan keputusan tersebut. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa terdapat keterlibatan affect dan biopower sebagai faktor yang secara signifikan mendorong tenaga kesehatan dalam memutuskan keputusannya terhadap vaksinasi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian etnografi yang dilakukan di Puskesmas Kecamatan Asih. Studi pustaka, observasi partisipan, dan wawancara mendalam dilakukan sebagai teknik pengumpulan data dalam penelitian ini. The Covid-19 vaccination program is one of the efforts made by the Government of Indonesia to break the chain of spread of the Covid-19 virus. However, the Covid-19 vaccination program received various responses from the public, some welcomed and accepted it, but others put their doubts and ended up with the decision to refuse the Covid-19 vaccination. These differences in these decisions occur not only in the general public, but also in the health workers. Many factors are involved in the decision-making process. This study found that affect and biopower were involved as factors that significantly encourage the health workers in their decision-making process regarding Covid-19 vaccination. This research is an ethnographic research conducted at Puskesmas Asih Kecamatan Asih. Literature study, participant observation, and in-depth interviews were conducted as data collection techniques in this study. |