Anxiety dan limitasi spasial pada ruang = Anxiety and spatial limitations in space
Sarah Puteri Adelia;
Harahap, Mochammad Mirza Yusuf, supervisor; Yandi Andri Yatmo, examiner; Arichi Christika, examiner
(Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022)
|
Anxiety adalah sebuah respon terhadap ruang berdasarkan interpretasi kualitas spasialnya yang melingkupi rasa takut, panik dan cemas. Kondisi ini seringkali dirasakan, bahkan pada ruang domestik yang seharusnya merupakan tempat individu merasa paling aman. Kehidupan domestik berpusat pada sekelompok individu yang terus mengalami perubahan gaya hidup, perubahan behavior dan selalu mencari kenyamanan. Perancangan arsitektur tidak selalu tepat dalam mempertimbangkan kedinamisan hidup domestik tersebut, melainkan berpotensi untuk melimitasi keleluasaan individunya dalam ruang tinggalnya. Anxiety merupakan hal yang dirasakan ketika adanya limitasi spasial, begitu pula dengan hilangnya batasan pada ruang. Maka dari itu, teritorialisasi dan personalisasi dilakukan untuk mewujudkan batasan serta kualitas spasial yang diharapkan.Dengan demikian, skripsi ini akan memaparkan hubungan antara anxiety dan limitasi pada ruang dengan menjelaskan peran elemen spasial yang menghasilkan kualitas interior, serta bagaimana teritorialisasi dan personalisasi dilakukan untuk mengurangi anxiety tersebut. Studi kasus akan dilakukan untuk menunjukkan bagaimana performa elemen spasial dapat mempengaruhi persepsi seseorang terhadap ruangnya sehingga dapat digunakan sebagai tools untuk meringankan perasaan anxiety yang tidak dapat dihindari selama berkembangnya kehidupan masyarakat. Anxiety is one’s response towards their interpreted space based on its spatial qualities, which includes feelings of fear, panic and worry. This condition is often felt in a domestic space despite it being considered one’s safe space. Domestic life centers around a group of individuals who constantly face changes in their lifestyle, behaviors and are always seeking comfort. Architectural designs do not always accurately accommodate these dynamic changes in one’s domestic life, moreso potentially limiting their spatial freedom. These spatial limitations are what causes the feeling of anxiety, and so does the nonexistence of boundaries. Hence, a process of territorialization and personalization is done to construct the appropriate boundaries and the wanted spatial qualities.This thesis is written to describe the relations between anxiety and limitations in space by explaining the roles of spatial elements which creates the quality of an interior, along with how territorialization and personalization are carried out to lift up said anxiety. A study case is conducted to demonstrate how the performance of spatial elements may affect one’s perception of their space, and how it becomes a tool to lessen the chance for someone to feel anxiety in space regardless of the changing dynamics in their life. |
S-Sarah Puteri Adelia.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xii, 48 pages : illustrations ; 28 cm. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-pdf | 14-23-87901559 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20523318 |