Praktik Penggemar K-Pop antar Generasi dalam Aktivitas Fangirling/Fanboying di Media Sosial = Intergenerational K-Pop Fan Practices in Fangirling/Fanboying Activities on Social Media
Fannisa Shafira Ridfinanda;
Aryo Danusiri, supervisor; Rhino Ariefiansyah, examiner; Iman Fachruliansyah, examiner
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022)
|
Skripsi ini membahas tentang praktik-praktik yang dilakukan oleh Kpopers antar generasi dalam menjalani aktivitas fangirling/fanboying dunia K-Pop di media sosial. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah wawancara mendalam bersama dengan enam subjek dan observasi media sosial. Kpopers yang masih aktif menjalani aktivitas fangirling/fanboying di media sosial terbagi menjadi Kpopers generasi 2, generasi 3, dan generasi 4. Pembagian generasi antara Kpopers kerap menimbulkan perbedaan pemahaman dan gesekan ketika menjalani aktivitias fangirling/fanboying yang akhirnya menimbulkan stigma tersendiri untuk Kpopers di setiap generasinya. Hasil penelitian menunjukkan memang terdapat stigma karena perbedaan media teknologi dan budaya yang diterima oleh masing-masing Kpopers saat aktif mengemari dunia K-Pop, tetapi mereka tetap memiliki motivasinya masing-masing yang tertanam dalam diri yang terkadang tidak mencerminkan stigma dari setiap generasinya. This paper discusses the practices carried out by intergenerational Kpopers in carrying out fangirling/fanboying activities in the K-Pop world on social media. The method used for this research is in-depth interviews with six subjects and social media observations. Kpopers who are still actively carrying out fangirling/fanboying activities on social media are divided into 2nd generation, 3rd generation, and 4th generation. The generational division between Kpopers often creates differences in understanding and friction when undergoing fangirling/fanboying activities, which ultimately creates a stigma for Kpopers based on their generation. The results of the study show that there is indeed a stigma due to the differences in technology and cultural media received by each Kpopers when they are actively involved in the K-Pop world, but they still have their motivations that are embedded in themselves which sometimes do not reflect the stigma of each generation. |
S-Fannisa Shafira Ridfinanda.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xix, 146 pages : illustration |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-pdf | 14-22-35614730 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20523394 |