Stigma Sosial, Dukungan Sosial Keluarga, dan Tingkat Stres Penyintas COVID-19 di DKI Jakarta = Social Stigma, Family Social Support, and Stress Levels of COVID-19 Survivors in DKI Jakarta
Winda Alfiyani;
Lidya Triana, supervisor; Ida Ruwaida, examiner
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022)
|
Studi epidemiologis mengungkapkan bahwa terdapat prevalensi yang lebih tinggi untuk terjadi gangguan stres bagi penyintas penyakit menular setelah terjadinya epidemi penyakit menular. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh stigma sosial dan dukungan sosial keluarga terhadap tingkat stres penyintas COVID-19 di DKI Jakarta. Dalam penelitian ini, peneliti berargumen bahwa terdapat pengaruh stigma sosial dan dukungan sosial keluarga terhadap tingkat stres penyintas COVID-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui teknik pengambilan data survei dengan kuesioner online terhadap 114 responden, wawancara mendalam terhadap empat informan penelitian, serta mempertimbangkan batas wilayah yang hanya berfokus di DKI Jakarta sebagai wilayah dengan kasus COVID-19 terbanyak di Indonesia. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa stigma sosial secara signifikan berpengaruh terhadap tingkat stres penyintas dengan kekuatan hubungan cukup kuat dengan arah positif. Sementara itu, variabel dukungan sosial terbukti tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat stres penyintas. Masukan dari penelitian ini adalah bagi satuan gugus tugas penanganan COVID-19 diharapkan dapat menyediakan fasilitas konseling dan hotline untuk pemulihan kesehatan mental pasca trauma, bagi masyarakat perlu adanya perhatian untuk menerima kembali penyintas COVID-19 dan meminimalisir tindakan-tindakan yang dapat mengakibatkan stigma sosial. Epidemiological studies reveal that there is a higher prevalence of stress disorder among communicable disease survivors after an infectious disease epidemic. The purpose of this study was to explain the effect of social stigma and family social support on the stress level of COVID-19 survivors in DKI Jakarta. In this study, researchers argue that there is an influence of social stigma and family social support on the stress level of COVID-19 survivors. This study uses a quantitative approach through survey data collection techniques with online questionnaires to 114 respondents, in-depth interviews with four research informants, and considering regional boundaries that only focus on DKI Jakarta as the area with the most COVID-19 cases in Indonesia. The results of this study revealed that social stigma significantly affected the stress level of survivors with the strength of the relationship being quite strong in a positive direction. Meanwhile, the social support variable has no effect on the stress level of the survivors. The input from this research is that the task force for handling COVID-19 is expected to provide counseling facilities and hotlines for posttraumatic mental health recovery, for the community there needs to be attention to accept COVID-19 survivors and minimize actions that can result in social stigma. |
S-Winda Alfiyani.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xxi, 171 pages : illustration + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-pdf | 14-22-10259156 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20523497 |