Penggunaan dan fungsi gaya bahasa pada kalimat-kalimat protes Women’s March Nederland 2020 = The use of figures of speech and its function in Women's March Nederland 2020's protest sentences
Rahman Ramadhan;
Andrea Pradsna Paramita Djarwo, supervisor; Triaswarin Sutanarihesti, examiner; Munif Yusuf, examiner
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022)
|
Penelitian ini mengkaji tentang penggunaan gaya bahasa dan fungsi pada kalimat protes berbahasa Belanda dari Women’s March Nederland 2020. Women’s March merupakan sebuah aksi tahunan dari gerakan feminisme modern yang dimulai di Amerika Serikat pada tahun 2017. Acara tersebut kemudian diadopsi oleh banyak negara, salah satunya adalah Belanda. Penelitian ini berfokus pada jenis-jenis gaya bahasa dan fungsi gaya bahasa dalam 20 kalimat protes. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan gaya bahasa dan fungsi apa saja yang ditemukan dalam kalimat protes Women’s March Nederland 2020. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teori gaya bahasa dan fungsi yang dikemukakan oleh Wiertzema dan Jansen dan juga menggunakan metode deskripsi kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada cuplikan video Women’s March Nederland 2020 terdapat 16 jenis gaya bahasa yang digunakan dan gaya bahasa yang mendominasi adalah gaya bahasa aliteratie, anafoor, dan optatie. Keseluruhan fungsi gaya bahasa ditemukan dan fungsi yang mendominasi adalah fungsi untuk mempertegas pesan, untuk menambah daya tarik, dan untuk mengutarakan kritik. Hal ini diperlukan untuk mendapatkan perhatian masyarakat dan mengingatkan publik akan adanya isu sosial yang masih harus ditangani. This study examines figures of speech and their function in the Dutch protest sentences of Women's March Nederland 2020. Women's March is an annual protest action of the modern feminist movement that was started in the United States in 2017. It was later adopted by many countries, one of which is the Netherlands. This study focuses on the types of figures of speech and their function in a protest sentence. This study aims to describe what figures of speech are found in the Women's March Nederland 2020 protest sentences and their functions in these sentences. The research is based on the theory of Wiertzema and Jansen in their book ‘Spreken in Het Openbaar’ regarding figures of speech and their function, and conducted using the qualitative descriptive method. The results showed 16 types of figures of speech used, and the most frequently used figures of speech were aliteratie, anafoor, and optatie. All figures of speech functions were found and the most frequently used functions are to emphasize a message, to make a sentence more interesting, and to express criticism. These functions are needed to attract attention and remind the public of social issues that still need to be addressed. |
MK-Rahman Ramadhan.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | MK-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | vi, 29 pages : illustrations ; 28 cm. + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
MK-pdf | 11-23-42378857 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20524681 |