Keamanan proyek konstruksi di Indonesia semakin sulit dikendalikan karena banyaknya oknum yang melakukan tindakan premanisme, vandalisme, separatisme, dan hal lain yang dapat merugikan banyak pihak. Hal tersebut berkaitan erat dengan lokasi proyek konstruksi khususnya pembangunan rusunawa yang tersebar di seluruh Indonesia, sesuai dengan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perumahan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait pemenuhan kebutuhan rumah susun layak huni periode tahun 2020-2024 melalui Program Sejuta Rumah. Pertimbangan untuk menentukan pembagian lokasi pembangunan rumah susun antara lain mengenai karakteristik kebutuhan, kapasitas pendanaan, dan kesiapan lokasi untuk pembangunan. Dalam melaksanakan kegiatan pembangunan tersebut, pemenuhan biaya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) tetap menjadi prioritas seluruh stakeholder terkait. Penelitian ini fokus pada analisis hubungan lokasi proyek dan ketinggian bangunan terhadap biaya K3 umum, biaya K3 khusus, dan biaya keamanan K3 serta meninjau lebih jauh faktor-faktor dalam variable-variabel tersebut yang menjadi pengaruh dominan terhadap biaya K3 umum, biaya K3 khusus, dan biaya keamanan K3. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor di dalam masing-masing variable yang berpengaruh terhadap biaya K3 umum, biaya K3 khusus, dan biaya keamanan K3 serta menganalisis hubungan antar variable lokasi proyek dan ketinggian bangunan terhadap model biaya K3 pada proyek konstruksi rusunawa dengan menggunakan program Structural Equation Model – Partial Least Square (SEM-PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7 hubungan signifikan antara variable lokasi proyek, ketinggian bangunan, biaya K3 umum, biaya K3 khusus, dan biaya keamanan K3 The security of construction projects in Indonesia is increasingly difficult to control because of the large number of individuals who commit acts of thuggery, vandalism, separatism, and other things that can harm many parties. This is closely related to the location of construction projects, especially the construction of flats spread throughout Indonesia, in accordance with the Strategic Plan of the Directorate General of Housing by the Ministry of Public Works and Public Housing related to meeting the needs of livable flats for the period 2020-2024 through the One Million Houses Program. Considerations for determining the distribution of the location for the construction of flats include, among others, the characteristics of needs, funding capacity, and location readiness for development. In carrying out these development activities, the fulfillment of occupational health and safety (K3) costs remains a priority for all relevant stakeholders. This study focuses on analyzing the relationship between project location and building height on general K3 costs, special K3 costs, and K3 security costs and further reviews the factors in these variables which are the dominant influence on general K3 costs, special K3 costs, and K3 security costs. The purpose of this study is to analyze the factors in each variable that affect general K3 costs, special K3 costs, and K3 security costs as well as analyze the relationship between project location variables and building heights on the K3 cost model in Rusunawa construction projects using the Structural program. Equation Model – Partial Least Square (SEM-PLS). The results show that there are 7 significant relationships between project location variables, building height, general K3 costs, special K3 costs, and K3 security costs. |