Analisis Kegagalan Kerja Sama Industri Pertahanan ASEAN Defense Industry Collaboration (ADIC) = Analysis of Defense Industry Cooperation Failures of ASEAN Defense Industry Collaboration (ADIC)
Aditya Haryo Wahyudi;
Edy Prasetyono, supervisor; Keliat, Makmur, examiner
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021)
|
Tesis ini membahas kolaborasi industri pertahanan di kawasan Asia Tenggara oleh Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) melalui kerangka kerja sama ASEAN Defense Industry Collaboration (ADIC). Kolaborasi ini merupakan bagian dari kerja sama forum ASEAN Defense Minister Meeting (ADMM) yang berdiri tahun 2011. ADIC dibentuk untuk membentuk suatu platform alat pertahanan ataupun persenjataan yang dapat digunakan secara bersama dengan biaya yang cukup rendah. Negara-negara Asia Tenggara yang terlibat di dalam ADIC di antaranya adalah empat negara besar Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Walaupun demikian, hingga saat ini ADIC belum menunjukkan perkembangan yang signifikan, dan terlihat gagal dalam mencapai tujuannya di dalam concept paper pembentukannya. Penelitian yang menggunakan kerangka analisis berupa Economic Collaboration ini menemukan bahwa terdapat faktor-faktor penghambat yang menyebabkan kegagalan kerja sama. Faktor-faktor in berasal dari hubungan kelembagaan di dalam keempat negara tersebut yang saling berbeda dan bermasalah, ditambah dengan persepsi ancaman yang cukup berbeda dari keempat negara tersebut. Selain itu, faktor eksternal kawasan yang berasal dari negara-negara major powers OEM juga mempengaruhi kegagalan dari ADIC untuk mengurangi impor alat pertahanan di kawasan. This thesis discusses the collaboration of the defense industry in the Southeast Asian region by the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) through the mechanism of the ASEAN Defense Industry Collaboration (ADIC) framework. This collaboration is part of the ASEAN Defense Minister Meeting (ADMM) forum which was established in 2011. ADIC was formed to form a platform for defense equipment or weapons that can be used together at a fairly low cost. The Southeast Asian countries involved in ADIC include the four major Southeast Asian countries such as Indonesia, Malaysia, Singapore, and Thailand. However, until now ADIC has not shown significant progress, and seems to have failed in achieving its objectives in the concept paper of its formation. This research, which uses an analytical framework in the form of Economic Collaboration, finds that there are inhibiting factors that cause the failure of cooperation. These factors stem from the different and problematic institutional relationships within the four countries, coupled with the quite different threat perceptions of the four countries. In addition, regional external factors originating from major OEM countries also influenced ADIC's failure to reduce imports of defense equipment in the region. |
T-Aditya Haryo Wahyudi.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 160 pages : illustration + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-pdf | 15-23-13760517 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20525017 |