Interjeksi merupakan salah satu ciri khas dari komik yang dapat menjelaskan suatu emosi dari tokoh secara singkat dan rinci. Interjeksi ini memiliki bentuk yang berbeda di tiap negara sesuai dengan budayanya masing-masing. Oleh sebab itu, penerjemahan pun perlu dilakukan agar tidak ada penghalang bagi para pembaca di seluruh penjuru dunia dalam memahami dan menikmati komik yang berasal dari negara lain. Dalam penerjemahan suatu karya akan terdapat perubahan-perubahan struktur atau pun makna yang dilakukan karena penyesuaian dengan budaya dan bahasa sasaran. Penelitian ini akan melihat teknik penerjemahan komik bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia, khususnya penerjemahan interjeksi atau kata seru pada komik Lucky Luke. Penelitian ini juga akan melihat perubahan makna apa saja yang terjadi setelah dilakukan proses penerjemahan. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik kepustakaan. Teori yang digunakan adalah teori penerjemahan Molina dan Albir (2002), teori interjeksi bahasa Prancis Weinrich (1989) dan teori interjeksi bahasa Indonesia Kridalaksana (2005), serta teori perubahan makna Chaer (2013). Berdasarkan analisis ditemukan 75 interjeksi pada komik Lucky Luke yang terbagi kedalam 6 bentuk interjeksi, yaitu onomatope, nomina, adjektiva, adverbia, verba, dan kalimat lengkap. Interjeksi-interjeksi tersebut diterjemahkan menggunakan 9 teknik yang berbeda. Selain itu, hasil analisis juga menunjukkan bahwa terdapat 2 interjeksi yang mengalami perubahan makna dalam penerjemahan. Interjection is one of the key features of a comic that can help explain emotions from the characters in a simple yet detailed way. Interjection has different forms across countries and languages according to their cultures. Therefore, their translation is needed so that there are no barriers for readers all over the world and they can understand and enjoy comics from other countries. Within the translation process, there are shifts in structure and meaning that are done due to differences of the cultural contexts and target languages. This research will dive deeper into interjection translation techniques from a French comic to Bahasa Indonesia, particularly the translation for Lucky Luke comic. This research will also look into the shift in meaning that happened due to the translation process. Methodology for this paper is qualitative with literature study. The theories used to classify this research are the translation techniques by Molina and Albir (2002), types of French interjections by Weinrich (1989), types of Bahasa Indonesia interjections by Kridalaksana (2005), and the shift of meaning theory by Chaer (2013). The result of the analysis found 75 interjections within the Lucky Luke comic, which is divided into 6 types of interjections; onomatopoeia, nouns, adjectives, adverbs, verbs, and complete sentences. These interjections were translated using 9 different techniques. On top of that, the result of the analysis also shows that there are two interjections that underwent a shift in meaning after translation. |