Kemiskinan energi di Indonesia Timur lebih besar daripada di Barat. Diperkirakan sebesar 13,5% dari total rumah tangga di wilayah Timur adalah rumah tangga miskin energi dengan konsumsi listrik kurang dari 32,4 kWh dibandingkan dengan wilayah Barat yang hanya 7,21% dari total. Hutan merupakan prediktor utama kendala geografis dengan pengaruh tertinggi pada 22-23% terhadap kemiskinan energi. Saya menggunakan data elevasi dan keberadaan fitur geografis seperti lereng gunung, karakteristik topografi, laut dan hutan untuk memperkirakan kesulitan geografis di daerah pedesaan Indonesia. Data menunjukkan bahwa akses listrik di wilayah-wilayah tertentu di bagian Timur Indonesia dibatasi oleh adanya medan yang landai dengan signifikansi sekitar 18,8%. Studi ini juga menemukan bahwa sebagian besar wilayah di mana konsumsi energinya rendah dipengaruhi oleh wilayah geografisnya. Kemiskinan energi dapat dilihat sebagai fungsi dari sisi penawaran dan kendala geografis, dimana bersifat endogen terhadap biaya jaringan distribusi dan konsumsi energi per kapita. Geografi merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan daerah-daerah di Indonesia. Energy poverty in Eastern part of Indonesia is larger than in the Western. It is estimated that 13.5% of the total households are energy poor households with electricity consumption less than 32.4 kWh compared to the Western which only 7.21% of the total. Forest was the main predictor of geographic constraints with highest influence at 22-23% addition in energy poverty. I use data on terrain elevation and presence of geographic features such as mountainside, topography characteristics, ocean and forest to estimate the amount of geographical difficulty in Indonesia rural areas. The data show that electricity accesses in certain areas in the Eastern are delimited by the presence of steep-sloped terrain with significance around 18.8%. This study also finds that most areas in which energy consumption is poor are severely land-constrained by their geography. Energy poverty can be characterized as functions of both supply-side and geographic constraints, which are endogenous to cost of grid distributions and capita energy consumption. Geography is an important aspect in the regional development in Indonesia. Keywords: electricity infrastructure, energy poverty, energy geography, archipelagic country, panel data JEL Classification: D62, Q41, R12 |