Latar belakang : Hidrosefalus adalah suatu keadaan terjadinya timbunan cairan serebrospinal (CSS) berlebihan yang disebabkan ketidakseimbangan antara produksi dan absorpsi CSS sehingga mengakibatkan ventrikulomegali dan dapat disertai dengan peningkatan tekanan intrakranial. Salah satu tatalaksana hidrosefalus tersering adalah VP Shunt, yang juga memiliki risiko komplikasi. Indonesia telah dapat membuat sendiri sistem pompa untuk operasi VP Shunt dengan nama INA-shunt. Beberapa penelitian telah meneliti angka komplikasi VP Shunt pada pasien anak, namun belum ada yang meneliti angka komplikasi dengan penggunaan sistem pompa INA-shunt. Tujuan : Mengetahui komplikasi yang terjadi pada pasien anak dengan hidrosefalus dan variasinya yang telah dilakukan operasi VP Shunt dengan pompa INA Shunt beserta faktor yang mempengaruhinya Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif retrospektif. Penelitian bersifat multicenter, dengan mengambil data sekunder dari RSUPN Cipto Mangunkusumo, RSAB Harapan Kita, dan RSUP Sardjito. Pada periode Januari 2018-Desember 2019, terdapat 31 subjek yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Dilakukan penilaian klinis dan radiologis pascaoperasi dalam kurun waktu 1 tahun untuk mengevaluasi adanya komplikasi pada subjek. Hasil : Dari 31 subjek, terdapat komplikasi pada 5 subjek (16%). Komplikasi itu berupa malfungsi shunt proksimal (10%, n=3), shunt exposed (3%, n=1), dan shunt terinfeksi (3%, n=1). Seluruh komplikasi terjadi pada pasien dengan usia < 3 bulan saat dilakukan VP shunt dan 80% komplikasi terjadi < 6 bulan pascaoperasi. Tidak terdapat komplikasi berupa perdarahan subdural. Tidak terdapat hubungan bermakna antara karakteristik subjek dan angka kejadian komplikasi pascaoperasi VP shunt dengan menggunakan pompa INA shunt. Kesimpulan : Angka komplikasi operasi VP Shunt menggunakan sistem pompa INA Shunt adalah minimal. Sistem pompa INA Shunt dapat digunakan untuk operasi VP Shunt pada pasien anak dengan hidrosefalus dan variasinya. Background: Hydrocephalus is a condition of excessive accumulation of cerebrospinal fluid (CSF) caused by an imbalance between the production and absorption of CSF, resulting in ventriculomegaly and can be accompanied by an increase in intracranial pressure. One of the most common treatments for hydrocephalus is VP Shunt, which also carries a risk of complications. Indonesia has been able to make its own pump system for VP Shunt operation under the name INA-shunt. Several studies have investigated the complication rate of VP shunt in pediatric patients, but none has investigated the complication rate with the use of the INA-shunt pump system. Objective: To determine the complications that occur in pediatric patients with hydrocephalus and its variations who have had VP Shunt surgery with an INA Shunt pump and the factors that influence it. Methods: This research is descriptive retrospective. The research is multicenter, taking secondary data from Cipto Mangunkusumo General Hospital, Harapan Kita Hospital, and Sardjito Hospital. In the period January 2018 – December 2019, there were 31 subjects that met the inclusion and exclusion criteria. Postoperative clinical and radiological assessments were performed within 1 year to evaluate the presence of complications in the subjects.Results: From 31 subjects, there were complications in 5 subjects (16%). The complications were proximal shunt malfunction (10%, n=3), exposed shunt (3%, n=1), and infected shunt (3%, n=1). All complications occurred in patients < 3 months of age at the time of VP shunt and 80% of complications occurred < 6 months postoperatively. There were no complications such as subdural hemorrhage. There is no significant relationship between the characteristics of the subject and the incidence of postoperative VP shunt complications using an INA shunt pump. Conclusion: The complication rate of VP Shunt operation using the INA Shunt pump system is minimal. The INA Shunt pump system can be used for VP Shunt surgery in pediatric patients with hydrocephalus and its variations. |