Catfishing: Fenomena The Fake Beauty pada Perempuan Muda di Media Sosial = Catfishing: The Fake Beauty Phenomenon of Young Women on Social Media
Tasya Nabila Prihapsari;
Irwan Martua Hidayana, supervisor; Salfia Rahmawati, examiner; Rhino Ariefiansyah, examiner
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022)
|
Praktik catfishing identik dengan penipuan yang dilakukan di media sosial oleh seseorang dengan tujuan untuk menjalin hubungan asmara dengan korbannya. Namun pada kenyataannya, catfishing tidak selalu didasari oleh tujuan untuk menipu. Banyak dari perempuan kerap kali menjadi pelaku catfishing dengan maksud untuk menampilkan presentasi terbaik dari dirinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang melibatkan perempuan dewasa muda pengguna media sosial yang menggunakan make-up, filter, dan editing app dengan wawancara mendalam secara hybrid dan juga kajian pustaka. Presentasi diri yang terbaik ini ternyata menampilkan penampilan fisik yang berbeda dengan penampilan dirinya yang sebenarnya. Usaha-usaha yang perempuan lakukan untuk selalu tampil cantik di media sosial tidak luput dari adanya tuntutan dari lingkungan sosial dan masyarakat. Apalagi jika sudah dihadapkan dengan masalah hubungan asmara, perempuan mau tidak mau harus mengikuti standar laki-laki untuk menjadi cantik sesuai ekspektasi dan kemauan mereka. Penelitian ini menunjukkan bahwa praktik catfishing yang dilakukan para perempuan di media sosial didasari oleh rasa rendahnya harga diri mereka dan citra tubuh yang negatif. Mereka menggunakan berbagai tools seperti make-up, filter, maupun editing app untuk melakukan praktik catfishing tersebut. Catfishing is a term used to describe online fraud that is done with the intention of developing a romantic relationship with the victim. In reality, catfishing does not necessarily have a deceptive motive. In an endeavor to present the best possible version of themselves, many women turn to catfishing. This study uses a qualitative method involving young adult women who present themselves in social media using make-up, filters, and editing apps. This research was conducted in a hybrid in-depth interview method and also literature review. However, their finest social media self-presentation ended up displaying a distinct physical appearance from his true appearance. They carry out the catfishing activity using a variety of technologies, including makeup, filters, and editing software. This study demonstrates that women's use of catfishing on social media is motivated by their low self-esteem and unfavorable perceptions of their bodies. The pressures of the social environment and society push women to always look beautiful on social media. Women invariably have to adhere to male standards in order to be beautiful in accordance with their expectations and desires, particularly if they are experiencing issues in their personal relationships. |
S-Tasya Nabila Prihapsari.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 105 pages : illustration |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-pdf | 14-22-30101951 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20525870 |