Pada era new normal saat ini, secara khusus dalam menghadapi situasi VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity) setelah masuknya wabah pandemi covid-19 di Indonesia, perusahaan rintisan startup harus mampu beradaptasi untuk memanfaatkan momentum yang ada dengan cara melakukan transformasi digital dalam menghadapi krisis yang terjadi. Dampak dari krisis tersebut menyebabkan ratio pencapaian target tahun 2020 atau setelah pandemi pada perusahaan tempat studi kasus tidak sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan merumuskan strategi transformasi digital bagi perusahaan startup Goodeva dalam menghadapi kenormalan baru setelah pandemi Covid-19. Goodeva merupakan perusahaan startup berbasis teknologi informasi. Goodeva memiliki dua unit bisnis, yaitu unit bisnis project enterprise dan unit bisnis produk digital yang keduanya fokus pada segmen B2B. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan klasifikasi action research. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, studi dokumentasi, wawancara dan FGD. Perumusan strategi menggunakan teori Gupta yang diliterasikan dengan 5 penelitian lainnya menggunakan teknik 3C+2S untuk menghasilkan kerangka teoretis yang relevan dan memiliki kebaruan dalam merespons situasi new normal. Tahapan Proses dari penelitian ini adalah merancang bisnis model dengan menggunakan analisis PESTEL, Porter five forces, SWOT, Benchmarking, BMC, dan analisis tren. Tahapan selanjutnya adalah dengan mendefinisikan strategi dengan menggunakan Digital Leadership framework dari Gupta yang terdiri 4 tahapan yaitu: (1) reimagine your business, (2) reevaluate your value chain (3) reconnect with your customer dan (4) rebuild your organization. Hasil penelitian ini telah divalidasi oleh expert dan diharapkan dapat menjadi referensi manajemen dalam melakukan transformasi digital untuk menghadapi era new normal. In the current new normal era, specifically in dealing with the VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity) situation following the entry of the COVID-19 pandemic in Indonesia, startups company must be able to adapt to take advantage of the existing momentum through digital transformation in dealing with the crisis. The impact of the crisis caused the ratio target in 2020 or after the pandemic to the company where the case study was not reached as expected. The purpose of this research is to analyze and formulate a digital transformation strategy for startup company Goodeva in facing the new normal after the Covid-19 pandemic. Goodeva is an information technology-based startup. Goodeva has two business units, namely the project enterprise business unit and the digital products business unit, both are focus on the B2B segment. The research was conducted using qualitative methods with the classification of action research. The data collection process was carried out using observation, documentation studies, interviews, and FGDs. The strategy formulation uses Gupta's theory which is literate with 5 other studies using the 3C+2S technique to produce a theoretical framework that is relevant and up-to-date in responding to new normal situations. The stages of the process of this research are to design a business model using PESTEL analysis, Porter's five forces, SWOT, Benchmarking, BMC, and trend analysis. The next stage is to define a strategy using the Digital Leadership framework from Sunil Gupta which consists of 4 stages, namely: (1) reimagine your business, (2) reevaluating your value chain (3) reconnect with your customers, and (4) rebuild your organization organization. The results of this study are already validated by experts and are expected can be a reference for management in carrying out digital transformation to face the new normal era. |