Suku Kaamay Sebagai Bentuk Negosiasi Identitas Pendatang dengan Penduduk Asli Pulau Enggano = The Kaamay Tribe as a form of Negotiating the Identity of Migrants with the Indigenous People of Enggano Island
Muhammad Ilyas Samando;
Prihandoko Sanjatmiko, supervisor; Dian Sulistiawati, examiner; Iman Fachruliansyah, examiner; Sri Murni, examiner
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021)
|
Penelitian ini membahas strategi adaptasi para pendatang yang tinggal di lingkungan baru dengan menegosiasikan identitasnya dengan penduduk asli. Para pendatang berusaha untuk diterima oleh penduduk asli agar dapat hidup dengan aman dan nyaman di daerah barunya. Untuk diterima menjadi bagian dari masyarakat Pulau Enggano, para pendatang diharuskan untuk masuk ke dalam Suku Kaamay. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode etnografi serta dalam pengumpulan data melakukan observasi partisipatif, wawancara dan studi literatur. Informan dalam penelitian ini ialah beberapa warga Pulau Enggano yang telah menetap disana serta tokoh masyarakat. Hasil penelitian ini ialah para pendatang yang menetap di Pulau Enggano mampu untuk beradaptasi dan membuat dirinya diterima oleh penduduk asli dengan cara masuk ke dalam Suku Kaamay. Suku Kaamay menjadi kendaraan pendatang agar mereka dapat bertahan hidup dan menegosiasikan identitas mereka agar menjadi bagian dari budaya masyarakat Pulau Enggano. Identitas ini membuat para pendatang secara langsung menjadi bagian dari masyarakat Enggano dengan hak dan kewajibannya dalam aturan adat. Sehingga dalam penelitian ini terlihat bahwa Suku Kaamay mempunyai peranan penting dalam proses negosiasi identitas antara pendatang dengan penduduk asli untuk menjaga hubungan agar dapat terjalin dengan baik. The study discusses the adaptation strategies of immigrants living in new neighborhoods by negotiating their identities with natives. The migrants strive to be accepted by the natives in order to live safely and comfortably in their new area. To be accepted into the community of Enggano Island, migrants are required to enter the Kaamay Tribe. This research was conducted using ethnographic methods as well as in data collection conducting participatory observations, interviews and literature studies. Informants in this study are some residents of Enggano Island who have settled there as well as community leaders. The result of this study is that the migrants who settled on Enggano Island were able to adapt and make themselves accepted by the indigenous people by entering the Kaamay Tribe.The Kaamay tribe becomes a vehicle for migrants so that they can survive and negotiate their identity in order to become part of the culture of the Enggano Island community. This identity makes the migrants directly part of the Enggano community with their rights and obligations in customary rules. So in this study it is seen that the Kaamay tribe has an important role in the process of negotiating identity between immigrants and indigenous people to maintain relationships in order to be established properly. |
S-Muhammad Ilyas Samando.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 102 pages : illustration + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-pdf | 14-23-95201418 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20526265 |