Mendobrak konstruksi sosial mengenai perempuan melalui Anime Karya Hayao Miyazaki = Smashing the social construction of womanhood through Anime in Hayao Miyazaki’s Works.
Amy Risky Aprillia;
Irwan Martua Hidayana, supervisor; Lumenta, Dave, examiner; Salfia Rahmawati, examiner
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021)
|
Perkembangan zaman tidak memberikan banyak perubahan tentang konsepsi masyarakat mengenai seks dan gender. Laki-laki dan perempuan hanya dikelompokkan melalui karakteristik maskulin dan feminin. Konsepsi gender ini terus dilanggengkan melalui nilai-nilai budaya yang diwariskan secara turun temurun dalam masyarakat. Penelitian ini melihat bagaimana penggambaran karakter perempuan pada anime dapat dijadikan alat analisis sebagai cerminan dari masyarakat itu sendiri. Bukan hanya itu, anime juga dapat dijadikan sebagai media resistensi yang menunjukkan agensi penciptanya. Penelitian ini berfokus pada bagaimana Hayao Miyazaki sebagai salah seorang sutradara Studio Ghibli mengkonstruksikan karakter perempuan. Melalui konstruksi ini akan dapat dilihat pula bagaimana bentuk relasi, peran gender, dan agensi dari Hayao Miyazaki. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif: studi kasus dan studi kajian pustaka dengan mengaitkannya pada konsep-konsep antropologi terutama antropologi gender. Data diperoleh melalui ketiga filmnya yang berjudul Nausicaa of the Valley of the Wind, Princess Mononoke, dan Spirited Away. Hasil penelitian memperlihatkan bagaimana Miyazaki mengonstruksi karakter perempuan yang bertolak belakang dengan apa yang sering diperlihatkan dari produksi film lainnya. Miyazaki menciptakan karakter perempuan yang pemberani dan tangguh melalui kepemimpinan perempuan. The development of modern era doesn't change much of people's conceptions of sex and gender. Men and women are commonly characterized as masculine and feminine. This dichotomization is perpetuated by culture and its people through values that live in society. This research is conducted to see how the portrayal of female character in anime can be used as analytical tool that reflects society itself. Not only that, anime is also meant to be a perfect medium for resistance that expresses the existence of agency of its creators. This research will be focused on how Hayao Miyazaki as one of Studio Ghibli’s directors constructs the female characters. Through its portrayal, it will show the relation between gender, gender role, and agency of Hayao Miyazaki through his works. This research will be conducted with qualitative methods such as study case and literature study using key concepts of anthropology field, especially anthropology of gender. The data for this research is substantially acquired from Studio Ghibli works entitled Nausicaa of the Valley of the Wind, Princess Mononoke, and Spirited Away. According to the results, it is found how Miyazaki provides space for women empowerment. In contrast to other works of anime or manga, Miyazaki constructs, a rather uncanny kind of image, of how women should be; which makes her female characters become fearless and tough under women leadership. |
S-Amy Risky Aprillia.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xiv, 108 pages : illustration + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI. |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-pdf | 14-22-12592596 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20528169 |