:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Model Kesiapan Smart Environment Perkotaan Bedasarkan Critical Success Factor dan Soft System Methodology (SSM) = Urban Smart Environment Readiness Model Based on Critical Success Factor and Soft System Methodology (SSM)

Bambang Aria Yudhistira; Sensuse, Dana Indra, supervisor; Indra Budi, examiner; Betty Purwandari, examiner; Rizal Fathoni Aji, examiner (Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022)

 Abstrak

Konsep smart city merupakan suatu konsep dimana masyarakat dan pemerintah mengadopsi suatu konsep dalam membuat suatu kota menjadi kota yang layak dan nyaman untuk dihuni dengan mengolah sumber daya yang ada serta pengolahan informasi yang tepat. Salah satu pilar dari smart city yaitu smart environment yang memiliki konsep dimana suatu area tertentu khususnya area perkotaan terdapat suatu tata kelola lingkungan yang dilakukan oleh organisasi tertentu dengan tujuan agar terciptanya kota yang nyaman dan memiliki dampak baik untuk kesehatan masyarakat. Namun dalam hal tersebut diperlukan usulan model untuk mengevaluasi kesiapan/readiness suatu kota dalam mengadaptasi konsep smart environment yang ada pada suatu kota. Penelitian ini mengulas mengenai model evaluasi kesiapan/readiness pada suatu kota yang didapatkan dari hasil analisa critical success factor yang dilakukan dengan literature review dan metode Soft system methodology (SSM). Metode (SSM) dalam penelitian ini menggunakan metode SSM parsial secara tiga tahap yang dilakukan dimulai dari melakukan pengumpulan informasi dengan metode kualitatif dan setelah itu konfirmasi model dengan metode kuantitatif. Selanjutnya dilakukan evaluasi model dengan evaluasi yang dibuat bedasarkan Assessment-Only Pathway (AOP). Evaluasi tersebut dilakukan dengan melakukan perbandingan hasil pengujian dari Kota Jakarta dan Kota Tangerang yang berbeda dan melihat nilai prosentase yang dibandingkan dengan perbandingan antar kedua kota tersebut di dunia nyata. Hasil yang didapatkan dari pembentukan model yaitu bedasarkan metode kualitatif didapatkan tujuh faktor pembentuk yang dibuat bedasrakan hasil wawancara dan hasil analisa critical success factor yaitu infrastruktur, finansial, peraturan, pengetahuan, pemangku kepentingan, kualitas internal organisasi, dan kebiasaan manusia. Selanjutnya dari metode kuantitatif diapatkan konstruksi yang valid sebanyak 42 yang dijadikan sebagai komponen penilaian yang diujikan pada Kota Jakarta dan Kota Tangerang. Akhirnya dari hasil pengujian didapatkan bahwa Kota Jakarta mendapatkan prosentase dibawah batas yang diharapkan sedangkan Kota Tangerang mendapatkan prosentase melebihi batas yang diharapkan. Kedua hal tersebut sesuai dengan kondisi asli yang terjadi bedasarkan kualitas udara, kualitas air, dan penumpukan sampah yang tidak terolah. 

The concept of a smart city is a concept in which the community and the government adopt a concept in making a city a decent and comfortable city to live in by processing existing resources and processing the right information. One of the pillars of a smart city is a smart environment which has a concept where a certain area, especially urban areas, has environmental management carried out by certain organizations to create a comfortable city that has a good impact on public health. However, in this case, a proposed model is needed to evaluate the readiness/readiness of a city in adopting the concept of a smart environment that exists in a city. This study reviews a city's readiness/readiness evaluation model from the results of a critical success factor analysis conducted with a literature review and Soft system methodology (SSM). The method (SSM) in this study uses the partial SSM method in three stages, starting from collecting information with qualitative methods and after that confirming the model with quantitative methods. Furthermore, an evaluation of the model is carried out with an evaluation made based on the Assessment-Only Pathway (AOP). The evaluation is carried out by comparing the test results from the different cities of Jakarta and the city of Tangerang and seeing the percentage value compared to the comparison between the two cities in the real world. The results obtained from the formation of the model, namely based on the qualitative method, obtained seven forming factors which were made based on the results of interviews and the results of critical success factor analysis, namely infrastructure, finance, regulations, knowledge, stakeholders, the internal quality of the organization, and human behavior. Furthermore, from the quantitative method, 42 valid constructs were obtained which were used as assessment components and were tested in the City of Jakarta and the City of Tangerang. Finally, from the test results, it was found that the City of Jakarta got a percentage below the expected limit while the City of Tangerang got a percentage that exceeded the expected limit. Both of these are by the original conditions that occurred based on air quality, water quality, and the accumulation of untreated waste.

 File Digital: 1

Shelf
 T-Bambang Aria Yudhistira.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource (rdcarrier)
Deskripsi Fisik : x, 141 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-pdf 15-23-23579794 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20528945