Analisis Kualitatif 'Beauty Trends' di Media Sosial = Qualitative Analysis of Beauty Trends on Social Media
Azizah Nurul Izzah;
Vida Aulia Budiany Parady, supervisor
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022)
|
Menyebarnya konten beauty trends pada media sosial menyebabkan terbentuknya standar kecantikan baru yang dapat membahayakan kesehatan mereka yang mengikuti tren tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi bagaimana perempuan memandang beauty trends dan beauty standards. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis bagaimana konten beauty trends di media sosial dapat memengaruhi kesehatan penggunanya, baik secara fisik maupun mental. Eyelash extension, fillers, dan cat rambut digunakan sebagai contoh beauty trends pada penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Wawancara mendalam dilakukan kepada tiga perempuan terpilih yang memiliki ketertarikan di bidang kecantikan dan aktif di media sosial. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 4 hingga 7 Mei 2021. Teori Manajemen Makna Terkoordinasi dan Teori Media Ekologi digunakan sebagai acuan untuk menganalisis pendapat partisipan mengenai beauty standards dan pengalaman pribadi mereka dalam mencoba beauty trends yang ada di Indonesia. Penelitian ini menunjukkan bahwa partisipan berpendapat beauty standards merupakan tolak ukur kecantikan yang dibentuk oleh masyarakat. Mereka juga percaya bahwa beauty standards dapat memengaruhi kesehatan fisik maupun mental pengikutnya. Setelah mencoba salah satu beauty trend, mereka merasakan dampak rambut menjadi lebih kering. Selain itu, mereka juga merasa kurang percaya diri dengan penampilan mereka. The spreading of beauty trend content on social media that create new beauty standards can cause harm to its consumer. This study aimed to investigate how women see beauty trends and beauty standards. In addition, this study also analyzes how beauty trends content on social media can affect the health of its users, both physically and mentally. This study uses eyelash extensions, fillers, and hair dye as examples of beauty trends. This study uses qualitative research methods. The author conducted the interviews between the 4th and 7th of May 2021. Communication Management of Meaning Theory (CMM) and Media Ecology Theory are used to analyze the participants’ opinions regarding beauty standards and their personal experiences in trying out beauty trends that exist in Indonesia. This study shows that the participants think of beauty standards as a beauty benchmark created by society. They also believe that beauty standards can affect the physical and mental health of one who follows the trends. After trying out one of the beauty trends, they feel their hair is drier. Besides that, they also feel less confident with their appearance. |
MK-Azizah Nurul Izzah.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | MK-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | 23 pages : illustration |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
MK-pdf | 11-23-57273248 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20528954 |