Keberlanjutan saat ini telah menjadi prasyarat untuk berbisnis dan integrasi keberlanjutan ke dalam strategi perusahaan menjadi faktor penunjang terciptanya nilai dan keunggulan kompetitif. Dalam memainkan peran penting untuk menunjang tujuan pembangunan keberlanjutan, pembangkit listrik energi baru dan terbarukan juga menghadapi tantangan keberlanjutan yang dapat mengurangi kontribusi mereka. Penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai integrasi keberlanjutan ke dalam strategi perusahaan, khususnya faktor pendorong integrasi keberlanjutan, faktor kunci keberhasilan yang menunjang integrasi dan nilai bersama yang diciptakan dari integrasi tersebut untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang bertahan lama dan nilai bersama bagi pemangku kepentingan. Studi kasus dengan metode analisis kualitatif atas data hasil wawancara dengan eksekutif perusahaan dan data laporan keberlanjutan serta dokumen pendukung lainnya, digunakan untuk menelusuri sepuluh tahun perjalanan integrasi keberlanjutan dari sebuah perusahaan pembangkit listrik panas bumi di Indonesia. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor pendorong sangat dipengaruhi oleh tipe industri dan kepatuhan pada hukum menjadi landasan melekatnya budaya dan kesadaran akan keberlanjutan pada personil perusahaan dan pemangku kepentingan. Lebih lanjut, faktor pendorong saling terkait untuk menunjang faktor pendorong utama yaitu keunggulan kompetitif dan reputasi. Keberhasilan integrasi ditunjang keberadaan sistem pengendalian manajemen yang baik dan kemampuan perusahaan dalam menyeimbangkan kepentingan pemangku kepentingan dalam menciptakan nilai bersama yang memberikan manfaat baik bagi perusahaan maupun bagi komunitas. Penelitian ini mendukung penelitian terdahulu bahwa perusahaan yang berorientasi pada kemampuan dengan fokus pada inovasi mencapai kinerja keberlanjutan yang lebih baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa integrasi keberlanjutan ke dalam strategi perusahaan sangat penting untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang bertahan lama yang dapat mendukung pertumbuhan sektor energi terbarukan terutama panas bumi. Walaupun studi kasus atas perusahaan tunggal memiliki keterbatasan, diharapkan hasil studi ini dapat memberikan wawasan praktis perjalanan integrasi keberlanjutan. Sustainability becomes a pre-condition for doing business and its integration to corporate strategy levers value creation and creates sustainable competitive advantage. While playing important role in supporting sustainable development goals, renewable energy power producer also faced sustainability challenges that may impair their contribution. The paper is aimed to obtain empirical evidence on integration of sustainability into corporate strategies, in particular on the drivers of the integration, key success factor supporting the integration, and shared value created from such integration to create sustainable competitive advantage and shared value to its stakeholders. A qualitative case study, analyzing data obtained from interview and sustainability report and other documents, was used to explore ten years journey of sustainability integration of Indonesian geothermal power producer. The analysis reveals that drivers are highly influenced by industry type and legal compliance laid foundation for embedding sustainability awareness and culture to the company’s personnel and its stakeholders. Further, drivers are interrelated to support the main drivers, competitive advantage and reputation. The success of integration is supported with management control system and the company’s ability in balancing the interest of the stakeholders to create shared value that benefits both the company and society. The study supports that capability oriented company achieve a better sustainability performance both in short-term and long term. In conclusion, the study shows that integrating sustainability to strategy is crucial to create sustainable competitive advantage that would support growing the industry. Although case study results have limitation for generalization, it is hoped to provide insight for practitioners in its journey to sustainability integration. |