:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Pengaruh pendidikan kelompok sebaya terhadap pengetahuan dan sikap tentang HIV/AIDS pada siswa siswi SMU di Kotamadya Depok = The effects of peer education on knowledge and attitude in relation to HIV/AIDS among high school students in Depok City

Wisni Bantarti; Tri Krianto, supervisor (Universitas Indonesia, 2002)

 Abstrak

Remaja merupakan kelompok yang cukup berpotensi menunjang bagi perkembangan epidemi HIV/AIDS. Di Indonesia jumlah data yang ada menunjukkan adanya peningkatan prevalensi HIV pada kelompok usia 15-49 tahun dan 20-29 tahun. Bila hal ini tidak segera ditanggulangi akan mengancam pengembangan sumber daya manusia bangsa Indonesia. Oleh karena obat maupun vaksin untuk pencegahan HIV/AIDS belum ditemukan dan karena 68% proses penularannya di Indonesia melalui hubungan seksual maka upaya pencegahannya adalah perubahan perilaku melalui pendidikan kesehatan. Dan beberapa hasil penelitian mengenai seksualitas remaja menunjukkan adanya kecenderungan yang tinggi pada remaja dalam melakukan aktivitas seksualnya, maka strategi pencegahan yang dilakukan melalui Pendidikan Kelompok Sebaya (PKS) yang dilakukan oleh Penggerak Pendidik Kelompok Sebaya (PPKS) merupakan strategi pendidikan kesehatan yang dipandang cukup efektif.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap tentang HIV/AIDS daripada siswa yang diberikan Pendidikan Kelompok Sebaya dan siswa yang tidak diberikan Pendidikan Kelompok Sebaya sebelum (pre-tes) dan sesudah (pos-tes) perlakuan. Disamping itu juga ingin diketahui proses pelaksanaan kegiatan PKS yang dilakukan oleh PPKS serta tanggapan sasaran PKS terhadap PPKS.
Studi ini menggunakan jenis penelitian Experimen , dengan rancangan Pre-test, Post-test, Control Group Design. Dalam jenis rancangan ini digunakan dua kelompok yaitu kelompok intervensi yang mendapat perlakuan PKS dan kelompok pembanding yaitu kelompok kontrol yang tidak mendapat perlakuan PKS namun terpapar informasi melalui penyuluhan massal, dengan jumlah sampel untuk masing-masing kelompok 134 yang dipilih secara acak (random). Kedua kelompok tersebut diamati selama tiga bulan. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan menggunakan uji t,X,2 (Chi Square) dan analisis regresi linier. Adapun perbandingan perbedaan antara kedua kelompok dilakukan sebelum dan sesudah tiga bulan intervensi.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan dan sikap siswa pada kelompok intervensi berbeda bermakna dengan nilai p < 0,05, dengan rentang peningkatan untuk seluruh butir pengetahuan berkisar antara 4,5% sampai dengan 71,6% dan peningkatan sikap yang berkisar antara 2,9% sampai dengan 40,3%. Pada kelompok kontrol nilai p > 0,05 untuk hampir seluruh butir pengetahuan , dimana rentang peningkatannnya berkisar 0% sampai dengan 30,2% . Sedangkan untuk sikap berkisar antara 2,2% sampai dengan 17,8%. Sebelum dilakukan perlakuan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol, dengan nilai p = 0,733 (CI 95% = -0,85 : 0,60). Sesudah perlakkuan terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok tersebut dengan nilai p = 0,000 (CI 95% = -7,30 : -5,81). Adanya perbedaan tersebut adalah karena adanya perlakuan atau intervensi Pendidikan Kelompok Sebaya. Hasil uji bivariat (beda mean) memperlihatkan bahwa variabel tingkat pendidikan ayah dan tingkat pendidikan ibu berbeda bermakna dengan nilai p < 0,05. Namun setelah dimasukkan dalam analisis regresi menunjukkan tidak berbeda bermakna. Variabel jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan orangtua dan sumber informasi HIV/AIDS yang pernah diperoleh siswa tidak menjadi faktor pengganggu bagi terjadinya peningkatan pengetahuan dan perubahan sikap sesudah perlakuan. Penelitian ini menunjukkan bahwa Pendidikan Kelompok Sebaya ternyata berpengaruh pada pengetahuan dan sikap tentang HIV/AIDS.

Adolescents are a group of particular concern in the growing HIV/AIDS epidemic. In Indonesia, national data indicates an increase in HIV prevalence among the 15-19 and the 20-29 year age group. If this condition is not solved immediately, it will have a great impact on the human resources development. Since the cure or vaccine for HIV has not been found yet and 68% of the HIV transmission models in Indonesia were found in sexual intercourse, prevention then should emphasize on behavior change through the health education programmed. Based on several researches on adolescents sexuality, this young people seems to have high frequencies in their sexual activity , that in order to prevent the spreading of HIV among adolescents Peer Education is considered the most effective strategy for young people.
The aims of this study are to investigate the difference in knowledge and attitude in relation to HIV among High School students in Depok who receive Peer Education activity and students who do not receive Peer Education. The results presents not only the output of this Peer Education activity but also the process by which this activity takes place and the performance of the peer educator in giving information about HIV/AIDS correctly and their effort to change attitude among their peer friends.
This study has been conducted using an Experiment group, with a Pre-test, Post-test, Control Group Design. An intervention group (students, who receive Peer Education,) and a comparison group or control group (students who do not receive Peer Education) were followed for three months, with a total of 134 students in the intervention group and 134 students in the control group, which were randomly selected.
For statistical analysis the t-test and X2 (Chi Square) and linier regression analysis were used and P < 0.05 was defined statistically significant. Comparisons were made only between results obtained before and after three months study.
The results indicates a significant increase ( P < 0,05 ) in knowledge about HIVIAIDS in the intervention group, and also changes in attitudes towards HIV infected individuals, where the knowledge test results increase between 4,5% to 71,6% for all of the item knowledge and 2,9% to 40,3% for the changes of attitude. In the control group however, the corresponding increase between 0% to 30,2% was non-significant for almost all of the item knowledge and -2,2% to 17,8% for the changes of attitude. No significant difference in knowledge and attitude was seen before the study in the intervention and the control group (P= 0,733) (CI 95% = -0,85 : 0,60), but after the study significant difference was seen in both of this group (P= 0,000) (CI 95% = -7,30:-5,81). The experiment which this study is conducted seems to have caused this difference in knowledge and attitude among students who receive peer education and students who do not receive peer education. Father's and mother's education variables were significant when entered into a bivariate analysis, however, was non significant when entered into a multiple regression analysis (tinier regression), Sex, age, parent's educational status and exposure to HIV/AIDS information through the mass media are variables that are not confounding with the increase knowledge and changes in attitude of students after the study. This study shows that Peer Education is indeed possible to increase students' knowledge and to influence students' attitude in relation to HIV/AIDS.

 File Digital: 1

Shelf
 Pengaruh pendidikan-Full text (T1074).pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T1074
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Universitas Indonesia, 2002
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik :
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T1074 15-19-306659872 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 71020