:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Hubungan pola makan obat dengan sembuh klinis malaria p .vivax pada pengobatan radikal malaria di kabupaten Tasikmalaya Propinsi Jawa Barat juni 2001 s/d mei 2002 = Relationship between pattern of medicine intake habits and clinical recovery of P. vivax Malaria in a radical therapy (Radical Medical Treatment) in Tasikmalaya West Java. June 2001 to May 2002

Hendri Hendriyan; Tri Yunis Miko Wahyono, supervisor (Universitas Indonesia, 2002)

 Abstrak

Penyakit malaria merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh parasit (Plasmodium) dengan gejala klinis yang umum, yaitu demam, menggigil secara berkala dan sakit kepala. Penyebaran penyakit malaria didasarkan atas 3 (tiga) komponen utama, yaitu host, agent dan environment.
Insiden penyakit malaria di Kabupaten Tasikmalaya relatif masih tinggi, walaupun upaya pemberantasan terus dilakukan salah satunya yaitu melalui program pengobatan penderita. Kasus yang ada di Tasikmalaya umumnya (95,7%) adalah malaria vivax dan dari data tahun 2001 hampir sebagian besar penderita yang diberi pengobatan radikal menjalani pengobatan lanjutan (follow up) karena pemeriksaan kedua masih positif parasit. Adanya penderita yang menjalani follow up dan yang tidak ini kemungkinan berhubungan dengan perilaku penderita dalam mengkonsumsi obat yang diberi sarana kesehatan, disamping faktor lainnya. Dengan demikian untuk mengetahui kebenaran dugaan itu maka perlu dilakukan penelitian. Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan pola makan obat dengan kesembuhan klinis malaria di Kabupaten Tasikmalaya.
Desain penelitian menggunakan kasus kontrol dan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita malaria vivax berusia >15 tahun yang diberi pengobatan radikal dan tercatat di puskesmas. Jumlah sampel seluruhnya yaitu 272 dengan perbandingan jumlah kasus dan kontrol 1:1, yaitu kasus 136 responden dan kontrol 136 responden.. Pengolahan data dilakukan dengan cara univariat, bivariat dan multivariat dengan menggunakan bantuan komputer.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita yang sembuh klinis malaria pada pengobatan radikal (kasus) memiliki probabilitas odds 8,140 kali memiliki riwayat pola makan obat sesuai dibanding penderita yang tidak sembuh klinis (kontrol) (95%Ci = 4,1-13,235). Dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya interaksi maupun confounding antara pola makan obat dengan variabel asal daerah terjadinya infeksi dan pengalaman berobat sendiri. Dengan demikian variabel tersebut berhubungan dengan dependen variabel secara independen.
Untuk lebih mengefektifkan pemberian obat kepada penderita dalam pengobatan radikal, maka perlu dilakukan intervensi berupa melibatkan peran kader dalam pengawas makan obat dan penyuluhan kepada masyarakat tentang makan obat yang benar dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan penderita yang sembuh klinis pada pengobatan radikal.

Malaria is an infectious disease caused by plasmodium parasite characterized with general clinical indications (symptoms) of fever, periodic tremble, and headache. Spreading of malaria disease is based on three main components, such as host, agent and environment.
Malaria incidence in Tasikmalaya is still relatively high, although effort of fight is done continuously with curative care of patient. The cases (incident) in Tasikmalaya mostly (95,7%) is Plasmodium vivax malaria, and the data in the year 2001 showed that most of the patients received radical treatment underwent follow up treatment, since the second check up indicated parasitic positive. The fact that not all patients underwent follow up treatment might be related to patient habits in medicine intake and other factors. Therefore, to test the assumption a research needs to be done. This research aimed to find out the relationship between pattern of medicine intake habits and clinical recovery of P. vivax malaria in Tasikmalaya.
The research used a case control study. The populations of the research were all patient of P. vivax malaria aged over 15 years old received a radical curative, and recorded in public health service. The numbers of samples were 272 people with the ratio of case and control of 1:1 (136 respondents of case and 136 respondents of control). The data were analyzed with univariate, bivariate, and multivariate analysis using a computer device.
The results of the research showed that the clinical recovered malaria patients in radical curative were having probabilities of 8.14 times greater than regularly medicine intake compared to the clinical in-recovered patient. (95% CI=4.1--13.235). There was no interaction and confounding between medicine intake habits and the original region of infection and self treatment experience variables. Therefore, the variables independently correlated with dependent variables.
To make the medicine treatment in radical curative effective, the intervention by medicine intake supervisor and mass extension on good medicine intake habits need to be done. It is hoped that the recovered clinical patients in radical curative could be increased.

 File Digital: 1

Shelf
 T 2753-Hubungan pola.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T2753
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Universitas Indonesia, 2002
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik :
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T2753 15-19-770921100 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 71210