Enam cerpen karya Godi Suwarna: dongeng metaforis dan maknanya
Ahid Hidayat;
Okke Saleha K. Sumantri Zaimar, supervisor; Sapardi Djoko Damono, 1940-2020, examiner; Ayatrohaedi, 1939-2006, examiner; Soenarjati Djajanegara, examiner; Manneke Budiman, examiner
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001)
|
Penelitian ini menelaah enam cerpen karya Godi Suwarna, seorang sastrawan yang dianggap menempati posisi penting dalam dunia sastra Sunda. Penilaian kritikus terhadap karyanya pun beragam: ada yang menilai absurd, surealis atau eksperimental. Masalah penelitian ini adalah: (a) apakah karya-karya cerpen Godi Suwarna mempunyai struktur yang sama, (b) apakah makna yang tersirat di balik karya-karya cerpen tersebut, dan (c) benarkah, seperti dikatakan oleh kritikus sastra, karya-karya cerpen Godi Suwarna bersifat absurd atau surealis. Dari hasil penelaahan, dapat dikemukakan bahwa struktur enam cerpen karya Godi Suwarna mempunyai pengaluran cerita yang sederhana. Keenam cerpen yang ditelaah mempunyai fungsi-fungsi utama yang memiliki hubungan sebab-akibat yang sebagian benar hadir secara implisit dalam bentuk metaforis. Hubungan antarfungsi utama setiap cerpen yang beragam dan umumnya rumit. Banyak sekuen merupakan peristiwa yang menjauhi realitas fiktif, serta penggunaan nama tokoh yang berasal dari cerita lain dengan karakter yang berbeda dari cerita sumbernya. Akan tetapi, keenam cerpen tidak dapat digolongkan sebagai karya surealis. Berdasarkan motif yang membangunnya, keenam cerpen memiliki tema yang beragam, namun menyoroti satu persoalan, yakni kondisi manusia. Pada dua cerpen ditemukan motif yang umum terdapat dalam karya-karya absurd, yakni motif perasaan terasing dan motif rutinitas. Artinya, memang benar bahwa ada cerpen Godi Suwarna yang bersifat absurd, namun tidak semua cerpennya bisa disebut absurd. Cerpen Godi Suwarna menunjukkan adanya hubungan yang beragam dengan konteks zaman. Telaah yang dilakukan juga menunjukkan banyaknya penggunaan metafora. Karena itu, cerpen-cerpen Godi Suwarna dapat dianggap sebagai dongeng-dongeng metaforis. Peristiwa-peristiwa yang dipandang ajaib, tidak masuk akal, atau menyimpang dari realitas fiktif, secara metaforis mempunyai makna yang bersifat tersirat dan berhubungan dengan konteks zaman. Inilah yang melahirkan anggapan bahwa cerpen Godi Suwarna tergolong surealis atau absurd. |
T2962-Ahid-Hidayat.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T2962 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | viii, 150 pages : illustration ; 30 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T2962 | 15-19-248685612 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 71428 |