:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Perilaku pencarian obat sendiri penderita malaria klinis di desa "high incidence area" di Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2001

Syaiful Kamal; Tarigan, Lukman Hakim, supervisor (Universitas Indonesia, 2002)

 Abstrak

Di Indonesia malaria saat ini masih merupakan penyakit yang secara bermakna menimbulkan kesakitan dan kematian yang sangat tinggi, khususnya pada anak-anak dan ibu hamil. WHO merperkirakaa di Indonesia terdapat 6 juta kasus malaria yang menerima pengobatan tiap tahunnya. Beberapa hasil penelitian lain menunjukkan penggunaan obat yang tidak sesuai standar mengingatkan kita untuk tetap waspada terhadap resistensi obat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor riwayat pernah sakit malaria klinis dengan perilaku pencarian obat sendiri di warung pada penderita malaria klinis di desa "High Incidence Area" di Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Rancangan penelitian ini adalah studi potong lintang (Cross sectional study), dengan pengolahan data menggunakan analisis regresi logistik ganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan proporsi penderita malaria klinis yang mencari obat anti malaria di warung sebesar 56,4% : diantaranya 57,0% responden membeli Resochin dan 30,8% responden membeli Riboquin. 53,4% responden membeli 3 - 4 butir, 94,1% meminum obat dalam jangka waktu 1 - 2 hari, 48,41% meminum 1 - 2 butir dan 52,5% merasa sembuh setelah minum 1- 2 butir.
Tidak ada hubungan antara riwayat sakit dengan perilaku mencari obat anti malaria di warung. Variabel keparahan sakit merupakan faktor confounder terhadap variabel riwayat sakit dalam berperilaku mencari tempat pengobatan malaria klinis. Penderita malaria klinis ringan cenderung membeli obat di warung 6,68 kali (95% Cl 3,99 - 11,19) dibandingkan dengan penderita malaria klinis berat. Penderita berpendapat harga obat di warung lebih murah dibandingkan dengan di pelayanan kesehatan, hal ini menyebabkan penderita cenderung membeli obat di warung sebesar 7,42 kali (95% Cl 4,23 - 13,01) dari pada ke pelayanan kesehatan. Jika responden ke pelayanan kesehatan mengeluarkan biaya transportasi, maka responden tersebut cenderung membeli obat di warung 2,20 kali (95% Cl 1,33 - 3,65) dari pada ke pelayanan kesehatan.
Dari penelitian ini disarankan pada produsen obat anti malaria agar dalam kemasan yang dipasarkan ke konsumen berisi jumlah pil disesuaikan dengan dosis standar. Perlu penyuluhan lebih intensif tentang malaria serta pengobatannya ke masyarakat luas dengan memanfaatkan berbagai sarana yang ada di Kabupaten OKU. Pemilik warung diikutsertakan dalam penyebarluasan informasi setelah di bekali pengetahuan tentang malaria dan pengobatannya serta warung menjadi sarana informasi dilengkapi dengan sarana penyuluhan. Bagi tenaga kesehatan dalam memberikan obat anti malaria berpedoman kepada petunjuk pemberian obat anti malaria yang dikeluarkan Depkes. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan kemungkinan adanya resistensi obat di desa "High Incidence Area" di Kabupaten OKU.

Health Seeking Behaviors of Clinical Malaria Patients in Villages Included To "High Incident Area" In Ogan Komering Ulu Municipality
Year Of 2001Malaria is one of the infectious diseases that caused morbidity and mortality n and child significantly in Indonesia. World Health Organization (WHO) has estimated that there 6 million cases of malaria in Indonesia which have accepted the treatment. In other studies have indicated there was inappropriately drugs usage that can make drug resistance effect to malaria.
This study aimed to find out the correlation between personal historic factors of clinical malaria with health seeking behaviors on malaria patients in high incident area's villages in Ogan Komering Ulu municipality. This study using cross sectional design and multi logistic regression analysis.
The result shows the proportion of patients of malaria which seeking for medication to any mini market (warung) is 56,4%, which comprise 57% buying Resochin, 53,4% buying 3-4 pills, 94,1% consume this medicine for 1 or 2 days, 48,41% consume 1-2 pills and 52,5% feeling well after consume 1-2 pills.
Illness severity variable is confounding factor to personal sick history in behavioral to seek treatment service for clinical malaria. Patients with low severity of malaria tend to find medication to mini market is 6,68 times (95%Ci 3,99-11,19) rather than those who have high severity. Those who seek drugs to mini market are 7,42 times (95% CI '4,23-13,00 than going to health center because they think the price is lower. Those who think that total expenses to find mediation on their own than going to health center is 2,20 times (95%CT 1,33-3,65). Those who think that they should be spend some money for transportation to reach the health center service tend 2,748 times to seek drugs to mini market.
This study recommends a packaging model that content standard dose of malaria drugs to producer. Also dissemination information about malaria and its medication to community and mini market or mini drug store owner participation to spread information about malaria drugs usage and, equipped with some tools. Also recommend carry out study to find out any drug resistance in high incidence area villages in Ogan Komering Ulu Municipality.

 File Digital: 1

Shelf
 T3733-Perilaku pencarian-TOC.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T 3733
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Universitas Indonesia, 2002
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik :
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T 3733 15-17-049782780 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 71563