Masyarakat makin memahami pentingnya arti kesehatan dan jasa pelayanan kesehatan, dan menjadi semakin kritis terutama dalam mendapatkan jasa pelayanan Rumah Sakit yang bermutu Pelayanan Keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan rumah sakit yang menjadi ujung tombak dan cermin utama dari keberhasilan pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Gaung profesionalisme keperawatan di Indonesia sudah terdengar sejak tahun 1983, ketika dikumandangkan Pencanangan Pemenuhan Kebutuhan dasar Bio-psiko-sosio-spiritual pasien melalui Pelayanan Asuhan keperawatan (Asleep) dengan metoda pendekatan Proses Keperawatan.Permasalahan dalam pelaksanaan standar praktek asuhan keperawatan dapat dilihat dari catatan kegiatan askep yang lebih dikenal dengan istilah pendokumentasian yang merupakan standar VI dari Standar asuhan keperawatan. Perawat perlu meningkatkan kesadarannya bahwa proses keperawatan yang bermutu harus terdokumentasi dan adanya suatu landasan resmi pendokumentasian yang teliti.Rendahnya cakupan rekam medik dan catatan kegiatan askep di RSMH Palembang dikarenakan kompleksitas dari form yang tidak efektif (24 form). Bersamaan dengan upaya panitia rekam medik untuk merevisi form rekam medik dan catatan keperawatan. Bidang Keperawatan mencoba mengembangkan model dokumentasi yang dimodifikasi untuk mengefektifkan formulir catatan asuhan keperawatan dalam meningkatkan mutu pencatatan kegiatan askep di RSMH Palembang.Sebelum dioperasionalkannya model dokumentasi yang dimodifikasi perlu didesiminasikan terlebih dahulu sekaligus sebagai uji coba model maka dilaksanakan suatu pelatihan klinik.Penelitian bertujuan mengetahui efektifitas pelatihan klinik terhadap perawat dalam meningkatkan mutu pencatatan kegiatan asuhan keperawatan dengan menggunakan model dokumentasi yang dimodifikasi dengan mengetahui tingkat pengetahuan tentang pendokumentasian asuhan keperawatan, persepsi tentang model dokumentasi modifikasi serta keterampilan dalam memenuhi kelengkapan, keakuratan dan aspek hukum pengisian model dokumentasi modifikasi.Penelitian ini merupakan eksperimen kuasi dengan rancangan eksperimental ulang non random. Pada penelitian ini dilakukan perlakuan atau manipulasi pada subjek tanpa melakukan teknik random.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan berhubungan dengan peningkatan tingkat pengetahuan tentang pendokumentasian asuhan keperawatan, serta berhubungan dengan peningkatan mutu pendokumentasian meliputi kelengkapan, keakuratan dan aspek hukum pengisian dengan model dokumentasi modifikasi, namun tidak berhubungan dengan persepsi mengenai model tersebut.Untuk menjamin kesinambungan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan yang bermutu, diperlukan pelaksanaan pelatihan klinik secara berkelanjutan dengan materi-materi yang selalu diperbaharui sesuai permasalahan yang ada serta evaluasi secara periodik tentang masalah-masalah pencatatan kegiatan asuhan keperawatan untuk mencapai pendokumentasian yang makin bermutu dan merata di RSMH Palembang. Daftar bacaan 47 ( 1982 - 2000) Effectiveness of Clinic Training in Recording Activity Nursing Guidance in RSMH Palembang, 2001People understand more about the importance of health and health services, and become more critical especially on gaining health services from qualified hospital. Nursing services constitute an integral part of hospital services, which become the frontiers and the main refection of health success as overall The echo of nursing professionalism in Indonesia has been heard since 1983. In that year it was announced the Proclamation of Fulfilling Patients' Bio-psycho-socio-spiritual Basic Needs through Nursing Guidance Services by applying method of Nursing Process.The problems in carrying out practice standards of nursing guidance can be seen from the recordings of Nursing Guidance Services which is more generally known as documentation which is itself standard VI of Nursing Guidance Standard. Nurses necessarily enhance their awareness that qualified nursing process must be documented and there must be a formal base for such thorough documentation.The low extent of medical recording coverage and Nursing Guidance Service recording in MH hospital Palembang is due to the complexity of the ineffective forms (24 forms). Together with the medical-recordings committee' efforts to revise the forms of medical recordings and nursing process, Nursing field attempts to develop documentation model, which is modified to make the recording form of nursing guidance in improving the quality of Nursing Guidance Services recordings in MR Hospital, Palembang.Before the operation of documentation model, which is to be modified, it is required to be tested first and so a clinic training is required.The research has the objective to find out the effectiveness of clinic trainings towards nurses in increasing the quality of recording activities of nursing guidance by using documentation model, which is modified by knowing the knowledge levels of nursing guidance documentation. This research is a quasi experiment applying non-random re-experimentation design. In this research, manipulation is carried out on subject without applying random technique.The outcomes of the research show that training has relationship with the increase of knowledge level concerning documentation of nursing guidance, and also with the increase of documentation quality, which include completeness, accuracy, and legal aspect of filling up with documentation model of modification, but has nothing to do with the perception about the model.To ensure the continuity of making qualified nursing guidance documentation, continual clinic trainings, which are provided with always-revised materials based on the issues, is required to be held, and so is the evaluation of problems in recording nursing guidance activities in order to have more qualified and impartial documentation in MR Hospital Palembang. Bibliography ; 47 readings (1982 -- 2000) |