Melahirkan bagi seorang wanita merupakan suatu peristiwa yang sangat alamiah dan juga membahagiakan. Sebagian besar wanita terutama di negara berkembang, peristiwa melahirkan ternyata dapat membawa risiko kesakitan bahkan kematian. Diperkirakan setiap tahun di Indonesia telah terjadi kematian sekitar 20.000 orang wanita akibat kehamilan atau persalinan yang mereka alami. Kematian tersebut kebanyakan dikarenakan oleh penyebab langsung, yaitu perdarahan (42%), eklamsia (13%), infeksi (10%), partus lama (9%), dan komplikasi aborsi (11%), sisanya diakibatkan oleh penyebab tidak langsung.Eklamsia adalah kelainan akut pada wanita hamil dalam persalinan atau nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang, sebagai akibat adanya hipertensi pada kehamilan (pregnancy induced hypertension). Untuk mengatasi masalah kesakitan atau kematian pada ibu hamil maka pemeriksaan kehamilan menjadi sangat penting untuk dilakukan agar dapat diketahui keadaan kesehatan ibu dan janin secara berkala dan sedini mungkin. Cakupan pelayanan antenatal (4K-5T) baru mencapai 61,2%, dan pencapaian pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 67%. Sampai saat ini kejadian komplikasi persalinan masih tinggi yaitu 27,5%, khususnya komplikasi persalinan yang disebabkan oleh eklamsia (pregnancy induced hypertension) sebanyak 13%.Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya informasi tentang proporsi kejadian pregnancy induced hypertension pada wanita yang pernah melahirkan dan adakah hubungan antara pelayanan antenatal dengan kejadian PIH, serta faktor apa yang paling dominan terhadap kejadian PIH tersebut berdasarkan data SDKI Tahun 1997. Faktor lain yang ikut diteliti adalah umur ibu, paritas, tingkat pendidikan, status pekerjaan, akses terhadap pelayanan kesehatan, jarak kelahiran, riwayat kehamilan sebelumnya, tenaga penolong persalinan dan tempat di mana ibu melahirkan.Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional, dengan unit analisis ibu yang pernah melahirkan dan memiliki anak lebih dari satu. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan Regresi Logistik Berganda.Hasil penelitian menunjukan bahwa kejadian pregnancy induced hypertension pada ibu bersalin sebesar 3,6%, dan yang memperoleh pelayanan antenatal secara adekuat hanya 27,4%. Hasil analisis statistik menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pelayanan antenatal, umur ibu, paritas, akses terhadap pelayanan kesehatan, status pekerjaan, tempat persalinan, riwayat kehamilan dan tingkat pendidikan dengan kejadian pregnancy induced hypertension (p<0,05). Dari model regresi logistik diketahui bahwa faktor yang paling dominan terhadap risiko kejadian pregnancy induced hypertension adalah riwayat kehamilan sebelumnya (p=0,012).Disarankan perlu penelitian lebih lanjut mengenai hubungan pelayanan antenatal dengan faktor risiko kejadian pregnancy induced hypertension, dengan melihat variabel-variabel lain selain yang sudah dilakukan peneliti dengan menggunakan rancangan penelitian sejenis. Relationship between Antenatal Service and Risk Factor of Pregnancy Induced Hypertension on Mothers giving births in Indonesia, SDKI 1997Births for a woman are a natural happening and it is happiness for them. Most women especially in developing countries, giving births is too risky and may cause death. It is assumed that each year in Indonesia about 20,000 women die during their pregnancy or delivery. The direct cause of the death respectively bleeding (42%), eclamsia (13%), infection (10%), prolonged labor (9%); while the rest due to indirect causes. Eclamsia is an acute abnormality of pregnant women in delivery process indicated by such symptoms as convulsion due to hypertension on pregnant women (pregnancy induced hypertension). To overcome such matter of pains of death occurring to pregnant women, having regular check ups is very essential during their pregnancy. Such check ups are done in order that mothers health condition, as well as fetuses, can be monitored as early as possible. Antenatal care visits (K4-5T) has covered 61, 2% and assistance during delivery by health officials has covered 67%. So far a complication accident during delivery is still high, that is 27.5%, especially complication caused by eclamsia (13%).The objective of this research is to obtain information about proportion of pregnancy induced hypertension on women who have ever given births and whether there is a relationship between antenatal care and PIH accidents, what factors are dominant in PIH accidents based on the data of SDKI 1997. Other factors such as age, parity, education level, work status, access to health services, birth interval, pregnancy history, health officials, and place of delivery are also observed.This research applies cross-sectional design, with analysis unit of mothers' who have ever given births and have more than one child. Statistics analysis is carried out by Multiple Logistics Regression.The outcomes of the research indicate that the accidents of PIH on delivery process reach a figure of 3.6%, and those who have given adequate antenatal services reach a figure of 27.4%. The outcomes of statistics analysis shows that there is a significant relationship between antenatal care, age, parity, access to health services, work status, place of delivery, pregnancy history, education level and accidents of PIH (p<0.05). From the logistics regression model, it is found that the most dominant factor is pregnancy history (p=0,012).It is recommended to carry out further research regarding the relationship between antenatal care and pregnancy induced hypertension, by variables other than those that have already been observed by researchers who apply similar research design. |