Masalah penyalahgunaan Napza (Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lain), dalam lima tahun ini berkembang amat pesat di Indonesia khususnya di kota-kota besar. Dalam lima tahun ke depan juga akan tetap berkembang secara fluktuatif baik dari jenis zatnya maupun dampak atau komplikasi yang ditimbukannya, jumlah penderita penyalahgunaan Napza ini juga tidak akan berbeda jauh dari tahun ke tahun.Sifat penyakit yang chronic relapsing, dan dampak luas yang ditimbulkan menyebabkan penanggulangan ini harus dilakukan secara komprehensif yang meiibatkan berbagai profesi serta instansi atau organisasi. Masalah yang penting dalam menanggulangi masalah Napza bagi setiap organisasi adalah kemampuan sumber daya manusia, tidak semua SDM yang ada di fasilitas pelayanan penanggulangan masalah Napza ini mempunyai kemampuan baik dari pengetahuan, ketrampilan maupun perilakunya tentang masalah Napza. Untuk mengatasi masalah ini salah satu alternatif pemecahan masalahnya adalah dengan mendapatkan pelatihan di bidang Napza.Dalam suatu fasilitas pelayanan kesehatan dokter dan perawat merupakan profesi yang akan langsung berhadapan dengan pasien dan terlibat langsung dengan proses terapi. Untuk itu dituntut kemampuan yang profesional dalam memberikan pelayanan khususnya untuk penderita penyalahgunaan Napza.Rumah Sakit Ketergantungan Obat yang merupakan fasilitas khusus melayani penderita penyalahgunaan Napza dalam tiga tahun terakhir ini sudah menyelenggarakan pelatihan bagi dokter dan perawat, hanya saga pelatihan ini hanya bersifat reaktif belum dilaksanakan sesuai dengan prosedur suatu penyelenggaraan pelatihan.Peneletian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan di bidang Napza bagi dokter umum dan perawat, baik yang bertugas di Rumah Sakit Jiwa, Rumah Sakit Umum, RSKO maupun Puskesmas. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan melakukan Wawancara Mendalam (Indepth Interview) dan Diskusi Kelompok Terarah (Focus Group Discussion) melalui Tematic Analisys serta mendapat data sekunder tentang pengelolaan program Diklit di RSKO.Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa kebutuhan pelatihan amat bergantung dari sifat dan fungsi organisasi yang bersangkutan, sedangkan untuk individu tergantung pada tugas dan pekerjaannya serta kompetensi yang diharapkan balk oleh organisasi maupun individu tersebut. Adapun materi pelatihan yang dibutuhkan untuk dokter dan perawat secara garis besar tidak banyak perbedaan, hanya luas dan kedalamannya yang berbeda. Untuk dokter materi yang diberikan harus dibedakan antara yang berfungsi sebagai pengambil keputusan, pembuat strategi penanggulangan Napza atau sebagai pelaksana.Pada penelitian ini diperoleh identifikasi kebutuhan materi pelatihan untuk dokter umum dan perawat antara lain ; Komunikasi yang terapeuitk, masalah Napza secara keseluruhan, diagnosis dan assesment bidang psikiatri, psikologi klinis dan abnormal, sosiologi, manajemen pelayanan kesehatan, konseling, penanggulangan kondisi emergensi, penanggulangan komplikasi medik, pengetahuan tentang model-model terapi dan rehabilitasi. Masih banyak materi lain yang seharusnya diketahui oleh dokter dan perawat seperti masalah hukum, prevensi dan deteksi dini serta pemeriksaan laboratorium.Penyelenggaraan pelatihan untuk dokter dan perawat yang telah dilaksanakan oleh Diklit RSKO sebagian materinya sudah tercakup dalam identifikasi kebutuhan pelatihan tersebut. Hanya dari proses perencanaan sampai evaluasi yang seharusnya dilakukan belum seluruhnya terprogram dengan baik, hal ini disebabkan karena Diklit RSKO hanya bersifat reaktif dalam pelaksanaan pelatihan. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan manajemen pelatihan agar mutu pelatihan dapat dipertanggung jawabkan, perlu ada kerja sama dengan institusi pendidikan, instansi kesehatan dan organisasi lain seperti LSM dan sebagainya yang mempunyai kaitan dengan penanggulangan masalah Napza. Dalam kerja sama tersebut sebaiknya dibuat suatu modul-modul pelatihan di bidang Napza yang terstandarisasi untuk tingkat Nasional.Dalam penelitian ini diperoleh gambaran tentang fungsi dan peran RSKO dalam bidang pendidikan dan pelatihan, tampaknya hampir semua informan setuju bahwa RSKO harus menjadi pusat pendidikan, pelatihan, informasi dan pengembangan Iptek di bidang Napza bagi seluruh pusat-pusat pelayanan kesehatan seperti R.S Jiwa, R.S Umum, Puskesmas maupun R.S Khusus lain. Hal ini merupakan suatu peluang bagi RSKO dan sesuai dengan Visi yang dimiliki yaitu sebagai Pusat Rujukan Nasional, harapan ini tentunya berpulang kepada RSKO kembali untuk dapat mempersiapkan diri dan mengembangkan kemampuan baik dari SDM, sarana dan prasarana serta komitmen yang tinggi untuk berubah. Identification of Drugs Treatment Training for General Practioner and Nurses at Drugs Dependence Hospital Education and Training ProgramIn Indonesia ellicit drugs problems is rapidly increasing since the last five years, especially in its big cities. Based on predicted number, the problem for five years will also remain fluctuatively increased due to introduction of new subnstances, side effects and new complication resulted from new subtances.Further, drugs addict population will be not be drastically different fro year to year.Chronic Relapsing disease of drugs addiction and its widw impact to society, caused the need of interaction and elaboration of multiple proffesion, instances and organization to handled the problems. It that matter human resources has become important factor of every drugs prevention services and facilities. Recently, it is showed that not every facilities represent good knwledges, skills and attitudes of its human resources toward handling the drugs addiction matter. Therefore, to improve that condition, it is suggested that those facilities encourages theirs human resources to participate on drugs addiction training.Doctors and nurses, which are the two most involved proffesion in handling drugs addict pateient, are required to have high skills on performing their profesion. Within the last 3 years, Drugs Dependence Hospital as a drug addiction special facility, has performing for doctors and nurses. However, these were reactive programs only which have not been performed based on adequate training procedure.Objective of this thesis is to perform a study to identify doctors and nurses training requirement for Mental Health Hospital, Drugs Dependence Hospital, General Hospital and Puskesmas. This study used a qulitative methodology which performed which performed with indepth interview and focus group discussion tematic analysis supported with secondary data from Drug Dependence Hospital education anad training program elaboration.This study showed that training requirement is depend highly on function and characteristic of every organization, while each individu within the organization depend on his job description and individual competency_ There arae no differences between doctors and nurses training program, however, doctors materials need to be classified into decission making, prevention strategy and execution position.This study also indetified doctors and nurses training materials requirement such as ; Therapeutic communicatioan, overall problems solving, psychiatric diagnosis and assesment, clinical ang abnormal psychology, sociology, health services management, councelling, emegency condition, medical complication, education on every therapy models and rehabilitation, law enforcement, prevention, early detection, iaboratorium examination and other significant topics.Drug Dependence Hospital education and training program for doctors and nurses has covered some of those materials. However, the training program was not performed with an overall training procedure, due to its reactive nature of the program. Therefore, it is required to improve the management of program to enchanced the overall quality of the program, also elaboration with educational institution, health institution an other related institution to derive a standardized natioanals training modules.This study also showed Drug Dependence Hospital roles on education and training program, on which most opinion can be concluded that the hospital need to be center of development for education and training, information and science technology center for other drugs addiction facilities such as Mental Health Hospital, General Ghospital, Puskesmas and others facilities. This is an opportunity for Drug Dependence Hospital to achieve its vision as a Natioanal Refferal Center. However, it is also depend on Drug Dependence Hospital preparation and effort to improve its human resources, facilities and its total commitment to improve. |