:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian DBD di Kota Bandar Lampung tahun 2002

Sarip Usman; Umar Fahmi Achmadi, supervisor (Universitas Indonesia, 2002)

 Abstrak

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit virus akut, mudah menular melalui perantaraan nyamuk Aedes aegepti. Penyakit ini dapat menimbulkan kematian dalam waktu yang relatif singkat, belum ada obat maupun vaksin. Penyakit ini juga telah menyebar tidak hanya di perkotaan saja namun merambah ke daerah pedesaan, karena vektornya (Aides aegypli) tersebar luas di kawasan pemukiman atau di tempat-tempat urn urn. DBD merupakan salah satu penyakit endemis yang masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia meskipun sudah dapat ditekan, namun insidennya masih cukup tinggi, yaitu 3,6% (tahun l990) menjadi 2,0% (tahun 1999). CFR 3,2 % (tahun 1994) menjadi 1,4 % (tahun 2000). Namun demikian daerah yang terjangkit terus bertambah dari 201 Dati II (tahun 1998) menjadi 225 Dati II (tahun 2000). Oleh karena itu penyakit DBD ini harus terus diwaspadai dan dipantau terus menerus. Dengan demikian penelitian kearah mencari faktor karakteristik dan kebersihan lingkungan fisik rumah yang berhubungan dengan kejadian DBD menjadi dasar penelitian ini dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi, hubungan dan mencari model faktor karakteristik dan kebersihan lingkungan fisik rumah dengan kejadian DBD yang dilakukan di Kota Bandar Lampung dengan rancangan kasus-kontrol dengan metoda population based, kasus diambil dari regristrasi 5 (lima) Rumah Sakit Umum yang ada di Bandar Lampung sedangkan kontrol diambil dari tetangga terdekat kasus dengan jumlah sampel 56 kasus dan 112 kontrol (1:2) dengan rentang waktu dari bulan Januari 2002 s/d Mei 2002.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 9 (sembilan) variabel yang diuji dengan uji bivariat ada enam variabel yang mempunyai hubungan bermakna ( <0,05) dan iiga variabel mempunyai nilai p nya > 0,05.
Dari hasil uji multivariat dan uji interaksi diperoleh model dan dari model tersebut, faktor umur merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian DBD di Kota Bandar Lampung dengan OR .= 18,48 (Cl: 6,51-52,47) dan p value 0,000,
Aplikasi dari penanganan program pemberantasan penyakit ini, tidak terlepas dari berbagai kebijakan dari sektor lain, sehingga upaya pemecahannya harus secara strategic melibatkan sektor terkait. Kerjasama lintas sektor dalam pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan akan meneptukan keburhasilan program ini. Upaya-upaya kerja sama lintas sektor seperti Gerakan 3 M,dan lain-lain perlu ditingkatkan dan dilanjutkan. Pelaksanaan hukum, advokasi, sosialisasi serta adanya kesepakatan dalam pemberantasan penyakit menular dan kesehatan lingkungan perlu ditingkatkan dan dikembangkan lagi.
Daftar Bacaan: 35 (1960-2002)

Risk Factor Relating to Dengue Haemorhogic Fever (DHF) Incident in Bandar Lampung 2002Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) is acute virus disease, easly communicable and transmitted by Aedes aegypti mosquito. Di-IF can be causation mortality in short time drug or vacsin find not yet. It transmitted in cities, but now had transmited to districs. Because vectors in everywhere as buildings or in public places. DHF is one of endemic disease and still health problem in Indonesia, although it could be pressed but incidence still high enough is 3.6 % (1990) to 2.0 % (1999th). Case Fatality Rate (CFR) from 3.2%(1994`') to 1.4% in 2000th. But the distric endemic is increase, from 201 districs (1988th) become 225 districs in 2000`''. Because of that DHF disease must to be monitor everywhere and time.
This study proposed to find out the frequency distribution, relation ship and look for characteristic and house phisic environmental Health factors model relation to Di-IF incidence in Bandar Lampung city 2002 and used Case Control study design. Cases take from 5 Hospital regristration in Bandar lampung City and control take from neighbour cases with 56 samples and 112 controls (1:2) in January 2002 - Mci 2002.
The result of study, with Chi square Test from 9 variables in relation to DI-IF find out 6 variables related significant (p value <0,05) and 3 variables isn't significant (p value > 0,05) related to DHF incident.
The result model from multivariate and interaction test, find out that highest dominan factor relation to Dl-IF incidence in Bandar Lampung city is age factor.
Aplication for Communicable Disease Control Programs depend on the other sectors wisdom and to solve this problem must be strategic to involve the other sectors. Coordination between sectors in communicable disease control and environmental health very important for succesfully this program, for example as " Gerakan 3 M " and "Pekan Sanitasi" action. The Law, advocation, socialization and same goal in communicable disease control and environmental health must he increase and to develop again.
Refeuvnce: 35 (1960 - 2002)

 File Digital: 1

Shelf
 T9550-Faktor resiko.-TOC.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T 9550
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Universitas Indonesia, 2002
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik :
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T 9550 15-17-953516364 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 72890