Penyediaan benih di daerah transmigrasi
Titi Wahyuni;
M. Syamsul Maarif, supervisor
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000)
|
Swasembada beras telah mampu dicapai pada tahun 1984, namun beberapa tahun terakhir ini ketahanan pangan mulai terancam. Daerah transmigrasi mempunyai potensi yang sangat besar dalam membantu penyediaan pangan seperti ketersediaan lahan dan sumber daya manusia. Kunci utama untuk mendukung kegiatan tersebut adalah penyediaan sarana produksi pertanian khususnya benih dengan memenuhi kriteria 6 tepat yaitu tepat jumlah, mutu, waktu, varietas, tempat dan harga.Dalam penyediaan sarana produksi di daerah transmigrasi ditemui kendala antara lain : Pemukiman transmigrasi umumnya sulit dijangkau dan belum didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, adanya kebutuhan benih dalam jumlah yang cukup besar pada waktu yang bersamaan, namun belum didukung perencanaan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis dan kuantitatif yang merupakan studi kasus padi Kawasan Mesuji Atas II/G Propinsi Lampung. Analisis yang digunakan adalah:(1) Analisis persediaan untuk menentukan jumlah dan waktu yang ekonomis dalam penyediaan benih dengan pendekatan rumus EOO, (2) Analisis faktor penyediaan benih dengan tabel distribusi frekuensi.Hasil penelitian menunjukan bahwa Kawasan Mesuji Atas II/G dalam satu tahun membutuhkan benih sebanyak 126.000 kg yang dibagi dalam 2 musim tanam yaitu MT. Oktober-Maret dan April-September. Dari analisis persediaan diperoleh bahwa jumlah pemesanan ekonomis untuk MT. Oktober-Maret adalah EOQ = 22.135, frekuensi pemesanan (F) = 4 kali dengan jangka waktu antar tiap pesanan (T) = 7,5 had. Sedangkan untuk musim tanam April-September EOQ = 15.652, frekuensi pemesanan (F) = 3 kali dengan jangka waktu antar tiap pesanan (T) = 10 hari. Sedangkan analisis sensitivitas harga terhadap- jumlah pemesanan ekonomis atau EOQ dengan regresi memberikan hasil bahwa setiap kenaikan satu satuan rupiah tidak memberikan dampak yang nyata terhadap terhadap jumlah pemesanan ekonomis. Analisis terhadap faktor yang mempengaruhi penyediaan benih menunjukan bahwa penyediaan benih belum dapat memenuhi kriteria 6 tepat. Secara kontinum total nilai setiap faktor terletak pada daerah "kurang".Dari hasil penelitian ini disarankan kepada instansi yang berwenang agar dalam penyediaan benih Kawasan Mesuji Atas II/G dibuat perencanaan kebutuhan benih untuk diinformasikan kepada produsen/sumber benih,peningkatan bimbingan perbenihan. |
Penyediaan benih di daerah transmigrasi-TOC (T 10126).pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T10126 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | xi, 110 p. : ill. ; 29 cm. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T10126 | 15-19-196361957 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 72958 |