:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Analisis kepatuhan bidan di desa terhadap SOP layanan antenatal di polindes Kabupaten Muara Enim

Hedy Yuliza; Mieke Savitri, supervisor; Pattinama, Peter Albert W., examiner; R.A. Hamidah, examiner (Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001)

 Abstrak

Pembangunan Kesehatan dewasa ini masih ditandai oleh tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu 373 per 100.000 kelahiran hidup menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga(SKRT, 1995) dan AKI menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI, 1994) adalah 390 per 100.000 kelahiran hidup.
Salah satu upaya yang telah dilakukan untuk percepatan penurunan AKI adalah dengan penempatan tenaga bidan di desa. Sejalan dengan itu ditetapkan Kebijaksanaan penyebaran pembangunan Pondok Bersalin Desa (Polindes) untuk mempermudah pelayanan persalinan di desa (Departemen Kesehatan, 1995: Ristrini dan Budiarto, 2000).
Kualitas layanan antenatal standar yang meliputi 5T yaitu menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, mengukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, mengukur tinggi fundus uteri dan pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan. Agar pelayanan antenatal pada ibu hamil sesuai standar perlu didukung oleh keterampilan bidan di desa dalam melaksanakannya yaitu meliputi cara menganalisa pemeriksaan 5T dan memberikan penyuluhan yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak. Sehubungan dengan hal tersebut peneliti tertarik untuk memperoleh informasi lebih jauh tentang kepatuhan bidan di desa terhadap SOP layanan antenatal di Polindes Kabupaten Muara Enim tahun 2001.
Penelitian ini dilakukan dengan metode studi kualitatif sebagai upaya untuk menggali lebih jauh masalah yang timbul dalam pelaksanaan kepatuhan bidan terhadap SOP pelayanan antenatal di Kabupaten Muara Enim. Hasilnya adalah sebagian bidan desa tingkat kepatuhannya masih rendah dalam menerapkan layanan antenatal standar 5 T dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu beban kerja terlalu besar, motivasi kurang, pelatihan klinis masih sedikit, kurangnya supervisi dari atasan langsung serta kelengkapan sarana kesehatan yang kurang memadai.
Setelah diperoleh informasi ini akan disampaikan kepada pihak terkait untuk meningkatkan motivasi bidan dengan cara mengikutkan pelatihan-pelatihan yang klinis kebidanan, mengatur kembali beban kerja bidan di desa dengan petugas kesehatan lain yang bertugas didesa ,memenuhi kelengkapan sarana kesehatan ,pemberian reward dan teguran yang jelas aturannya serta pelaksanaan supervisi lebih bersifat bimbingan dengan menggunakan pedoman dan bukan bersifat menggurui, sehingga kepatuhan bidan di desa terhadap SOP layanan antenatal akan meningkat.

Analyze Midwives' Compliance in the Village to Standard Operation Procedure Antenatal Care in Village Birth Dwelling in Regency of Muara EnimNowadays health development is still signed by high Maternal Mortality Rate (MMR), is 100.000 alive births according to Indonesia Health and Demographic Survey (IHDS), is 390 per 100.000 alive births. One of the effort has been done to accelerate the slope is with hiring midwives in the village. A long with it is determined the spread policies of Village Birth Dwelling (Polindes) development to make child birth service easily (Health Department, 1995: Ristrini and Budiarto, 2000).
The quality of Standard Antenatal Care, which covers "5 T" are to weigh, to measure body, to measure blood tension, to give tetanus toxoid immunization, to measure fundus uteri highly and to give Ferrum tablet minimum 90 tablets within pregnancy. So that the Antenatal Care of pregnant mother suitable standard it needs some support from midwives' skills in the village in its organizing which covers the way to analyze "5 T" check and to give illumination which is correlated to save motherhood.
Correlation with this matter, the researcher was interested in giving some information about midwives' compliance in the village to Standard Operation Procedure Antenatal Care in Village Birth Dwelling (Polindes) in Regency of Muara Enim in 2001.
The research was done with qualitative study method as an effort to dig the problem, which is appeared in midwives' compliance organization to Standard Operation Procedure Antenatal Care in Regency of Muara Enim. The result of some of the village of midwives' compliance level was low in practicing "5 T" Standard Antenatal Care with factors, which was influenced it self is big working burden, lack of motivation, less-midwives clinic training, lack of supervision from direct lead and lack of health means completion. After getting this information will be sent to the Health District and Health Centre to raise midwives' motivation by following midwives' clinic training which is hoped knowledge and skill will raise, so that can give qualified Antenatal Care.
To reorganize working burden midwives in the village with other Health Officer, who are on duty in the village, to fulfill health means equipment, to give reward and clear warning and to guide supervision organization and solve the problem, too and to give a teaching guidance, so that the midwives' compliance in the village to Standard Operation Procedure Antenatal Care will be raised.

 File Digital: 1

Shelf
 Analisis kepatuhan-Full text(T 10357).pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T10357
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xiii, 86 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T10357 15-17-383896022 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 73039