:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Kausalitas dan kebebasan dalam sejarah: analisa kritis atas Hegel, Muthahhari dan Shadr

Sanusi; Haryatmoko, supervisor (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003)

 Abstrak

Persoalan klasik dalam filsafat sejarah adalah, adakah kausalitas dalam proses atau peristiwa sejarah dan adakah kebebasan buat manusia dalam sejarah itu? Dua hal ini sering dipandang sebagai berada pada dua ekstrem yang berseberangan. Mereka yang meyakini bahwa sejarah dilandasi oleh prinsip kausalitas menolak adanya kebebasan buat manusia, karena dengan berlakunya kausalitas berarti proses sejarah berlangsung secara determinatif. Pada kubu yang berseberangan, mereka yang mengedepankan kebebasan manusia, menolak adanya kausalitas dalam sejarah, dengan alasan bahwa kausalitas menyebabkan sejarah berlangsung secara determinatif dan menutup ruang buat kebebasan manusia. Kedua pandangan yang umum dianut tersebut tidaklah memuaskan, harus ada alternatif ketiga, dimana kausalitas melandasi sejarah dan kebebasan manusia bisa berjalan di dalamnya.
Alternatif ketiga ini bukan sesuatu yang mustahil, bahkan merupakan konsep yang paling ideal. Kausalitas adalah prinsip yang tidak dapat ditolak keberadaannya, karena hanya melalui berlakunya prinsip ini kepastian maujud atau eksistensi segala sesuatu dapat terjamin. Tanpa berlakunya prinsip kausalitas maka proses sejarah menjadi sesuatu yang tidak dapat dipahami, tidak dapat diprediksikan dan sekaligus juga segenap perencanaan dan program sosial menjadi tidak ada artinya. Tanpa berlakunya prinsip ini juga mengakibatkan kajian intelektual tidak mungkin di jalankan atas sejarah. Karena itu prinsip kausalitas ini harus diterima keberadaannya secara apriori, karena dari sanalah kegiatan intelektual dan pembangunan sosial dimungkinkan. Di sisi lain, adanya kebebasan manusia juga harus diakui secara apriori, karena hanya dengan penerimaan prinsip ini segenap tindakan atau historisitas manusia menjadi bermakna.
Permasalahan kepaduan antara kausalitas dan kebebasan dalam sejarah dapat dipecahkan, mengingat bahwa dalam proses kausal manusia menghadapi banyak sebab atau kondisi, sehingga ada alternatif pilihan untuk mewujudkan sebagian sebab atau kondisi yang dikehendaki. Yang tidak dapat dicegah oleh manusia adalah akibat apabila sebab telah terpenuhi, namun sebelum sebab tertentu terpenuhi manusia dapat mencegahnya atau merekaya sebab guna mencapai akibat yang dikehendakinya. Lebih jauh, justru dengan adanya kausalitas inilah kebebasan dimungkinkan. Tanpa ada kausalitas tidak ada kepastian bahwa sesuatu dapat terjadi meskipun kondisinya sudah sedemikian rupa. Kepastian wujud hanya dapat ditegakkan oleh kausalitas dan karena itu kebebasan hanya mungkin dalam poses kausal itu. Kausalitas menjadi wadah buat kebebasan. Dengan demikian sejarah merupakan proses yang dilandasi oleh kausalitas dan manusia dapat menjalankan tindakan bebasnya untuk mengarahkan sejarah.
Namun begitu, kausalitas historis itu beragam bentuknya, sehingga tingkat kebebasan manusia dalam sejarah juga variatif tergantung berhadapan dengan jenis proses atau peristiwa yang dilandasi oleh jenis hukum kausal yang mana. Adakalanya manusia sangat bebas, kurang bebas, dan ada situasi di mana manusia tidak punya kebebasan untuk bertindak, kecuali hanya menerima kenyataan dengan sukarela.

 File Digital: 1

Shelf
 T 10899-Kausalitas dan kebebasan.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T10899
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : v, 229 hlm. : ill. ; 29 cm
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T10899 15-19-063015975 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 73326