:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Perbedaan sikap nora dalam a doll house, karya henrik ibsen dengan nora dala slam the door softly karya clare boothe luce terhadap konstruksi jender

Sulistini Dwi Putranti; Soenarjati Djajanegara, supervisor (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003)

 Abstrak

Tesis ini membahas dua drama yaitu A Doll House karya Henrik Ibsen yang diterjemahkan oleh Rolf Fjelde dan Slam the Door Softly karya Clare Boothe Luce yang disebutkan oleh Luce sebagai penulisan Wang babak ketiga drama Ibsen. Keinginan Luce untuk menulis Mang tersebut merupakan motivasi utama bagi penulis untuk melihat perbedaan apa yang ingin dibuat oleh Luce terhadap drama Ibsen dan mengapa Luce menuliskannya seperti itu.
Fokus utama tesis ini adalah menganalisis kedua tokoh utama drama tersebut dalam bersikap terhadap konstruksi jender yang sudah dilekatkan oleh masyarakat pada masing-masing jamannya. Analisis dilakukan dengan menggunakan kajian jender dan teori Feminis yang akan mempertajam hasil analisisnya. Kedua tokoh tersebut dibahas dari peran mereka sebagai seorang ibu rumah tangga yang bertanggungjawab di dalam wilayah domestik dan tidak diberi kesempatan untuk berkiprah di wilayah publik, serta peran mereka sebagai secondary sex. Sebagai secondary sex di sini adalah peran mereka sebagai seorang istri yang tidak didengar dan dianggap penting oleh suami pada khususnya dan masyarakat secara luas yang menganut sistem patriarki.
Dengan melihat simbol-simbol, norma-norma dan nilai-nilai masyarakat pada jaman masing-masing, kedua drama tersebut dapat dibahas dengan teliti dan menghasilkan analisis yang cermat yang diharapkan berguna bagi segenap pembaca.

This thesis discusses two dramas: A Doll House by Henrik Ibsen, in this case translated by Rolf Fjelde, and Slam the Door Softly by Clare Boothe Luce. Luce mentioned that her drama was actually a reconstruction of Ibsen's third part of A Doll House. Luce's reasons to reconstruct Ibsen's play are the key factors which motivate the writer to examine the differences as well as the similarities of these two dramas. Why did Luce want to rewrite Ibsen's play? What differences did. she want to make? What similarities did she want to keep? Those are questions that the writer wants to find the answers.
The main focus of the drama is analyzing the two main characters in both plays in their reaction to gender construction. They are examined through their roles as a mother who is responsible in the domestic area. They are not given opportunities to take part in public sphere. They are also examined through their role as a wife as secondary sex. They are said secondary sex because they are not considered as an important partner by their husband. They are not heard, their opinions are not important and they are marginalized and subordinated in every way by their husband.
By considering all symbols, norms and values held by the society in both dramas, the writer discusses these two dramas thoroughly and closely and hopefully it will be beneficial for all the readers.

 File Digital: 1

Shelf
 T 11341-Perbedaan sikap.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T11341
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : 136 pages ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T11341 15-17-109441142 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 73704