Carita mundinglaya dikusumah: suntingan teks dan analisis motif cerita
Munawar Holil Carita;
Achadiati Ikram, 1930-, supervisor
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003)
|
Mundinglaya Dikusumah (CMD) merupakan salah satu cerita pantun Sunda yang paling popular dibandingkan cerita-cerita pantun lainnya. Cerita ini beredar di kalangan masyarakat Sunda dari masa ke masa dan diapresiasi oleh berbagai kalangan masyarakat.Sumber cerita ini adalah juru pantun, yaitu tukang cerita yang menyajikan bentuk cerita ini secara lisan. Oleh karena sifat kelisanannya itu maka terjadi berbagai variasi cerita yang menunjukkan persamaan dan perbedaan satu sama lain. Yang menarik, versi cerita yang dikenal dan kemudian banyak dijadikan sumber inspirasi oleh para sastrawan Sunda modern hanyalah satu versi, yaitu yang dipublikasikan oleh CM Pleyte (1907). Padahal, berdasarkan penelusuran yang dilakukan terhadap sumber-sumber tertulis, termasuk naskah-naskah kuno (manuscript), terdapat variasi di antara berbagai sumber cerita tersebut.Dalam penelitian ini diteliti empat buah sumber tertulis CMD yang berhasil diperoleh, yaitu dua buah naskah dari Universitas Leiden Belanda (NBG 333.-dan Lor. 2024), edisi CM Pleyte (1907), dan edisi Ajip Rosidi (1974). Keempat sumber tertulis CMD itu dibandingkan, kemudian dianalisis motif ceritanya berdasarkan motif-index yang dikemukakan oleh Stith Thompson (1955). Dua buah sumber tertulis CMD yang berupa naskah dibandingkan untuk mendapatkan teks yang layak disajikan sebagai suntingan teks.Dari analisis yang dilakukan ditemukan bahwa motif cerita pada NBG 333, Lor. 2024, dan edisi CM Pleyte lebih banyak menunjukkan kesamaan. Perbedaan atau variasi cerita hanya berupa hal-hal kecil yang tidak prinsipil. Sementara itu, pada edisi Ajip Rosidi terdapat perbedaan motif cerita yang sangat prinsipil karena menyangkut motif cerita utama dan munculnya dua buah motif cerita yang tidak terdapat pada sumber CMD yang lain.Persamaan dan perbedaan kemunculan motif cerita itu berkaitan erat dengan masa beredarnya cerita tersebut, bukan disebabkan daerah asal penyebaran cerita. Hai lain yang ditemukan bahwa motif cerita pada keempat sumber tertulis CMD itu berkaitan erat dengan struktur cerita. CMD yang bersumber dari NBG 333: Lor. 2024, dan edisi CM Pleyte memperlihatkan kesamaan struktur cerita karena mengandung motif cerita yang sama. Dalam pada itu, struktur cerita CMD yang bersumber dari edisi Ajip Rosidi menunjukkan perbedaan karena motif ceritanya berbeda. |
T 11251-Carita mundinglaya.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T11251 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | vi, 167 hlm.; ill.; 28 cm + lamp. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T11251 | 15-19-651038874 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 73808 |