Sehubungan dengan kebijakan Departemen Kesehatan Republik Indonesia dalam rangka menyongsong Era Globalisasi, membutuhkan profesionalisme yang tinggi bagi sumber daya manusiannya (SDM). Program Diploma III Farmasi salah satu Jenjang Pendidikan Tinggi (JPT) Kesehatan harus dapat menyiapkan tenaga yang disesuaikan dengan situasi yang ada dan professional yang dibutuhkan oleh pelayanan kesehatan di bidang kefarmasian dan yang mampu mengembangkan pengetahuan dalam melaksanakan tugasnya.Dalam melaksanakan suatu proses belajar mengajar (PBM) yang baik, diperlukan kemampuan mendidik dari para dosennya, materi pelajaran yang sesuai dengan tuntutan, penggunaan media pengajaran yang efisien dan efektif, alat-alat yang sesuai dan prosedur evaluasi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan melihat tentang pelaksanaan pengalaman belajar praktek (PBP) di laboratorium Farmasetika.Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan mengumpulkan data dari hasil wawancara mendalam terhadap para dosen pengawas praktek dan dosen responser, FGD terhadap mahasiswa serta hasil. observasi pelaksanaaan PBP di laboratorium Farmasetika AKFAR DEPKES RI Jakarta tahun ajaran 2001-2002.Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik dosen pengawas PBP maupun dosen responser dalam melaksanakan semua pentahapan praktek resep mulai dari penerimaan resep sampai menyerahkan obat, secara umum belum baik karena 7 (tujuh) kompetensi yang diharapkan oleh para pengelola apotek hanya 1 (satu) kompetensi yang diprioritaskan dalam PBP yaitu keterampilan meracik obat. Keterampilan yang lainnya hanya sepintas lalu, sehingga kompetensi lulusan tidak dapat memenuhi kompetensi yang diharapkan oleh para pengelola apotek.Untuk meningkatkan kompetensi lulusan perlu diadakan penerapan metode simulasi apotek dalam melaksanakan tahap-tahap sirkulasi resep seperti penerimaan resep, memberikan harga, menulis etiket, menulis kopi resep, meracik obat, mengemas obat dan menyerahkan obat.Based on the policy of Ministry of Health Republic of Indonesia in the occasion of towards Globalization Era, it needs high professionalism for their human resources. The program of D3 Pharmacy is one of the Colleges in health that should prepare the qualified and professional of their human resources that needed by the health service in pharmacy who is capable develop the knowledge and doing their task.In doing the process of good teaching, it is need the ability to educate from those lecturers. The objective of this study is to determine on the implementation of job training at the pharmacy laboratory.This study used qualitative method; the data is collected by in-depth interview to those lecturers whose control the job training and respond the question. The Focus Group Discussion is conducted to the students, and the result of observation to the implementation of Job Training at the Pharmacy Laboratory of AKFAR DEPKES RI, Jakarta in 2001-2002.The results of study showed that both the lecturer who control the job training and the lecturer who was responding the question in doing their practice, it is starting from receive the prescription up to submit the medicine. In general, it has not showed in good yet, because there are 7 competencies that it is hoped by the management of Drug Store, but only one competence that is becoming priority in job training i.e. the ability to prepare medicine. The other skills as a glance, so the competence of their graduation could not answer the competence that is hoped by the management of Drug Store.To increase the competence of their graduation it needed to conduct application of the simulation method at the Drug Store in doing the steps of circulation of prescription, such as receive prescription, giving price, write etiquette, write prescription copy, prepare medicine, packed the medicine and submit it. |