:: UI - Disertasi Membership :: Kembali

UI - Disertasi Membership :: Kembali

Faktor-faktor sosial-psikologis yang berpengaruh terhadap tindakan orangtua untuk melanjutkan pendidikan anak ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama: studi lapangan di pedesaan Jawa Barat dengan Analisis Model Persamaan Struktural

Guritnaningsih A. Santoso; Fuad Hassan, promotor ([Publisher not identified] , 1993)

 Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tindakan orangtua di pedesaan melanjutkan pendidikan anak mereka yang berusia 13-15 tahun ke tingkat SLTP. Menurut penulis penelitian ini perlu dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi rendahnya angka partisipasi pendidikan di tingkat SLTP dan dalam rangka pelaksanaan wajib belajar 9 tahun yang meliputi SD 6 tahun ditambah SLTP 3 tahun.
Untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat Indonesia yang sebagian besar tinggal di pedesaan, perlu diketahui terlebih dahulu faktor-faktor yang dapat menjelaskan tindakan orangtua menyekolahkan anak dalam masyarakat tersebut.
Yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini adalah; apakah variabel-variabel distal (sosial-ekonomis dan sosial-demografis) dan proksimal (psikologis) berpengaruh terhadap tindakan orangtua di pedesaan untuk menyekolahkan anaknya ke SLTP? Manakah di antara variabel-variabel tersebut yang lebih berpengaruh terhadap tindakan orangtua?
Yang dimaksud variabel distal dalam penelitian ini adalah variabel status sosial, variabel status ekonomi orangtua, dan terpaan informasi. Sedangkan variabel proksimal meliputi persepsi orangtua tentang biaya bersekolah di SLTP, persepsi tentang kaitan antara pendidikan dan kesempatan kerja, gender belief, target belief, sikap terhadap tindakan menyekolahkan anak ke SLTP, norma subyektif dan aspirasi orangtua tentang pendidikan bagi anaknya.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang peran variabel-variabel distal dan proksimal tersebut terhadap tindakan orangtua, dilakukan analisis hubungan kausal dengan menggunakan model persamaan structural, dengan program LISREL (Linear Structural Relations) yang diciptakan oleh Joreskog, dick.
Penelitian dilakukan di pedesaan Jawa Barat dengan memilih daerah yang memiliki fasilitas pendidikan yang cukup memadai, namun memiliki angka partisipasi pendidikan SLTP yang rendah. Daerah yang terpilih adalah Kecamatan Surade dan Sagaranten di Kabupaten Sukabumi, serta Kecamatan Mande dan Cikalong Kulon di Kabupaten Cianjur.
Responden seluruhnya 403 orangtua dengan proporsi yang seimbang antara yang menyekolahkan dan yang tidak menyekolahkan anaknya ke SLTP. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara secara individual dan metode observasi.
Sasaran penelitian adalah orangtua yang memiliki anak dalam batas usia SLTP, 13-15 tahun, dengan alasan pada usia tersebut peran orangtua masih cukup besar dalam menentukan kehidupan anak, khususnya dalam pendidikan dan karir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan orangtua menyekolahkan anak ke SLTP sangat dipengaruhi oleh tingginya aspirasi mereka tentang pendidikan anak. Faktor status ekonomi tidak berpengaruh secara langsung terhadap tindakan orangtua melanjutkan pendidikan anak ke SLTP. Status ekonomi bersama-sama dengan status sosial orangtua. berpengaruh terhadap kesempatan orangtua memperoleh terpaan informasi, yang kemudian berpengaruh terhadap terbentuknya aspirasi orangtua tentang pendidikan anak. Aspirasi orangtua inilah yang kemudian mempengaruhi tindakan orangtua. Maka pandangan yang seringkali muncul bahwa rendahnya angka partisipasi pendidikan, atau tindakan melanjutkan sekolah ke SLTP itu terutama dipengaruhi oleh faktor ekonomi, dalam penelitian ini tidak terbukti.
Peran terpaan informasi tampak cukup berpengaruh terhadap masyarakat pedesaan yang umumnya berpendidikan rendah. Maka terpaan informasi dapat mengisi kekurang pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pendidikan. oleh karena itu penyampaian informasi pendidikan melalui sarana komunikasi seperti media massa, media tradisional (pertunjukkan rakyat) maupun tokoh-tokoh masyarakat perlu lebih memperhatikan mengenai isi informasi, bentuk dan frekuensi penyajiannya dengan menekankan tentang pentingnya menyekolahkan anak ke sekolah lanjutan.
Meningkatnya frekuensi dan kualitas bentuk penyajian informasi tentang pendidikan akan dapat meningkatkan kesadaran dan pengenalan mengenai pentingnya melanjutkan pendidikan anak ke tingkatan yang lebih tinggi. Selanjutnya manakala orangtua meyakini akan pentingnya pendidikan lan-jutan bagi anaknya, mereka akan berusaha keras untuk mewujudkan keinginannya.

 File Digital: 1

Shelf
 Faktor-faktor sosial-Full text (D 296).pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : D296
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1993
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik :
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
D296 07-17-724240584 HILANG
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 74200