Anak muda merupakan generasi penerus bangsa ini. Kepada merekalah harapan atas perubahan kepada situasi bangsa dan negara yang lebih baik ditumpukan oleh kita semua. Harapan ini harus disertai oleh tanggung jawab dari kita semua untuk membentuk generasi muda yang dinamis, kritis, kreatif dan demokratis. Salah satu wujud tanggung jawab ini adalah mengupayakan pendidikan yang mampu melahirkan sosok-sosok manusia dengan kualitas-kualitas seperti yang telah disebutkan di atas. Pendidikan selayaknya mampu memanusiawikan peserta didiknya.Yayasan PopCorner Indonesia merupakan salah satu organisasi non-profit dan nonpemerintah yang menaruh perhatian kepada pengembangan dan pemberdayaan anak muda. Orang-orang yang terlibat di dalam organisasi ini menyadari bahwa perubahan menuju masyarakat demokratis harus dilakukan melalui pemberdayaan dan pembekalan kepada generasi mudanya. Pemberdayaan yang menjangkau anak muda ini tidak akan mencapai hasil yang diharapkan bila tidak melalui media yang diakrabi oleh anak muda itu sendiri. Budaya popular dipilih sebagai media perantara karena anak muda mengakrabi semua hal yang terwakili dalam budaya popular itu, seperti: film, musik, karya tulis (iklan di media massa, cerpen, novel, dll) , olah raga, mode pakaian, dan masih banyak lagi. Hal-hal itulah yang datang menghampiri anak muda dalam keseharian mereka melalui berbagai media (seperti: majalah, koran, teievisi dan intemet) dan mereka melihat itu sebagai sesuatu yang memang sudah seharusnya, yang datang begitu saja tanpa mampu memberikan penilaian kritis atas produk-produk bud aya popular tersebut.Upaya dan yayasan ini untuk mendampingi anak muda menggunakan metode pendidikan dialogis. Melalui metode tersebut, anak muda tidak dilihat sebagai sebuah obyek melainkan dipahami sebagai subyek pendidikan. Pemahaman ini membawa kepada sebuah proses saling belajar dan saling memahami, dimana di dalam proses tersebut terjadi dialog antara pendidik dengan peserta didik. Upaya ini menjadikan PopComer memiliki peran sebagai fasilitator dan motivator anak-anak muda tersebut. Masyarakat demokratis yang menjadi tujuan yayasan ini memiliki arti bahwa dalam masyarakat tersebut nilai-nilai keterbukaan, kejujuran, kepercayaan, kritis, inovatif dan keatif telah ada dan berkembang dalam kehidupan di dalam masyarakat itu. Aktualisasi nilai-nilai tersebut dalam komunitas yang dibangun bersama anak muda dipercaya oleh PopComer merupakan awal dari terbentuknya masyarakat madani (civil society).Komunitas-komunitas yang terbentuk di anak muda setelah mereka mengikuti kegiatan PopComer merupakan sarana yang memudahkan PopComer untuk selalu berinterkasi dengan mereka. Komunitas-komunitas ini memiliki fungsi sebagai `ruang' untuk belajar bersama, baik antara PopComer dengan anak muda, maupun antar mereka sendiri.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dcskriptif Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif karena pendekatan ini mampu memberikan jawaban atas pertanyaan penelitian secara mendalam dan menjangkau informasi informasi penting yang dapat lebih efektif melalui pembahasan dengan informan-informan kunci, kegiatan observasi lapangan dan penelaahan dokumendokumen yang ada. Berdasarkan kategorisasi kegunaan penelitian, maka penelitian ini dapat digolongkan kepada penelitian evaluatif. Penelitian evaluatif ini sebenarnya digolongkan kembali kepada penelitian aplikasi.Sumber data primer dikumpulkan melalui hasil wawancara mendalam (indepth interview), dan pengamatan langsung/keterlibatan langsung dalam organisasi tersebut (observation), sedangkan data sekunder didapat melalui dokumen-dokumen, penelitianpenelitian terdahulu dan buku-buku literatur yang berhubungan dengan fokus penelitian. Data sekunder tersebut diperoleh selain keterlibatan peneliti dalam yayasan tersebut.Kerangka Konseptual dalam penelitian ini adalah hasil yang diperoleh dalam proses capacity building kepada anak muda merupakan modal budaya yang diperoleh melalui pendekatan pendidikan dialogis dan menggunakan media budaya popular.Temuan penting di lapangan yaitu: 1 ) Proses pemberdayaan dan semua bentuk pendampingan kepada anak muda merupakan salah satu bagian dari capacity building. Proses lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah pengembangan terus-menerus di dalam organisasi itu sendiri. Proses capacity building dalain organisasi ini penting karena proses pemberdayaan kepada anak muda bukanlah sebuah proses singkat dan langsung menghasilkan sesuatu yang dapat dilihat, melainkan sebuah proses panjang yang membutuhkan dukungan dana dan ketersediaan sumber daya yang kuat. Keberlanjutan ini memiliki nilai penting karena didalamnya terletak tanggung jawab organisasi kepada masyarakatnya. 2) Pendidikan dialogis dan penggunaan media budaya pop merupakan sarana yang tepat dalam usaha mengeksplorasi kemampuan anak muda. 3) Program kegiatan yang dilaksanakan oleh yayasan PopComer hingga scat ini masih tergantung kepada pembiayaan yang didapat dari sponsor. Kelemahan ini pada akhirnya dapat menyebabkan yayasan tidak dapat melanjutkan programnya bila tidak ado sponsor yang mau memberikan dukungan dana. |