Skor Glasgow coma scale dan kegagalan kesadaran pasien cedera kepala pada jam ke 24 di instalasi gawat darurat RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dan RS FK UKI selama bulan Agustus 1997
Emil Agustiono;
Bastaman Basuki, supervisor; Bambang Sutrisna, supervisor
(Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1999)
|
Kasus cedera kepala di Instalasi Gawat Darurat rumah sakit (IGD) cenderung meningkat yang memerlukan penanganan yang khusus sehingga terdapat pemulihan cedera yang memadai. Penelitian ini untuk menilai peranan skor Glasgow Coma Scale (GCS) dan faktor risiko lainnya terhadap kegagalan menjadi skor 15 pada cedera kepala pada jam ke 24 di IGD. Metode: Penelitian dilakukan di RSUPCM dan RS FK UKI Jakarta pada bulan Agustus 1997 dengan desain kohor, pasien cedera kepala baru yang datang berobat di IGD dilakukan pemeriksaan dan diamati skor GCSnya, penyakit penyerta lain, karakteristik demografi lainnya setiap 6 jam selama 24 jam pertama yang dilakukan oleh dokter. Hasil: Diperoleh 133 subyek cedera kepala, pada pemeriksaan GCS pertama 37 di antaranya mempunyai skor GCS 3-14, dan sisanya dengan skor 15. Faktor rumah sakit tempat perawatan dan anjuran tirah baring memberikan pengaruh risiko kegagalan secara bermalrna terhadap kegagalan pasien cedera kepala pada jam ke 24 perawatan di IGD rumah sakit. Apabila dibandingkan dengan kasus yang dianjurkan tirah baring, maka kasus yang tanpa tirah baring mempunyai risiko kegagalan 102 kali lipat (ratio kegagalan suaian 102,53; 95% interval kepercayaan 5,69-1848,27). Kesimpulan: Pada semua penderita cedera kepala dengan skor GCS 14 atau lebih rendah diperlukan tirah baring. Background: Head injuries currently tend to increase and need special management in the hospital emergency departments. In order to achieve appropriate recovery, the assessment of Glasgow Coma Scale (GCS) score and other risk factors should be managed properly. The purpose of this research is to assess the risk factors related to the consciousness recovery of head injury patients at. Methods: The research was held Jakarta Dr Cipto Mangunkusumo, and Indonesian Christian University School of Medicine hospitals in August 1997 among new head injury patients and were 6 hourly for the first 24 hours of hospitalization physically examined by the doctors and special attention was taken for GCS score, and accompanying diseases. Results: 133 new head injury patients admitted to the emergency department and in the first GCS examination, 37 of them had GCS 3-14 score and the rest had GCS score 15, has been identified that the first GCS score statistically significant influenced the failure risk factors of the observed patients after 24 hours hospitalization, and compared to subjects who had bed rest, the patients did not have bed rest had 102-folds of failure to recover (adjusted failure ratio 102.53; 95% confidence intervals 5.69-1848.27). Conclusion: All head injury cases need a bed rest to minimize the failure to be recover. |
T570 - Dr. Emil Agustiono.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1999 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | ii, 28 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | 15-17-100353979 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 75044 |