:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Kesadaran Santri terhadap Kesehatan Lingkungan (Studi Kasus di Pesantren Ma'haduttholabah, Babakan, Tegal, Jawa Tengah)

Afif. HM; H. Rustamadji, supervisor; Retno Soetarjono, supervisor ([Publisher not identified] , 1999)

 Abstrak

ABSTRAK
Pesantren sebagai lembaga pendidikan pada umumnya merupakan komplek yang cenderung dibangun tanpa perencanaan yang matang. Pada umumnya tata bangunan pesantren di dalam menurut kebutuhan. Hal tersebut dikarenakan beberapa hal amtara lain yaitu pesantren sebagai lembaga pendidikan lebih menekankan kemandirian dan kesederhanaan.


Komplek pesantren yang terdiri dari bangunan; rumah kiai, pondok (asrama) santri, masjid, dan beberapa sarana penunjang lain (jamban, tempat mandi, cuci, dapur, kakus) yang pada awal-awal lebih bersifat "darurat" atau sementara.

Beberapa kendala yang dihadapi pesantren untuk menyediakan atau dalam pengadaan fasilitas fisik (gedung dan saran lainnya) yang sesuai dengan kebutuhan adalah masih terbatas kemampuan dalam penyediaan areal bagi perluasan komplek, dan keterbatasan dana karena sumber dana yang terbatas dan minim.


Pesantren dengan sistem asrama/pondok (boarding school) dihadapkan berbagai permasalahan dalam memenuhi kebutuhan bagi Para santri yang tinggal di pesantren

asrama (pondok), penyediaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari (mimum, masak, mandi, cuci, wudlu) sarana mandi, cuci, dan kakus (MCK) dan tempat pembuangan limbah (padat dan cair).

Pada gilirannya, hal tersebut memberi pengaruh terhadap kehidupan masyarakat pesantren secara keeeluruhan, yaitu bagaimana masyarakat pesantren mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan dukungan dari lingkungan hidupnya. Di sisi lain, bagaimana lingkungan hidup pesantren mampu memberi dukungan tanpa memberi pengaruh negatif bagi kehidupan masyarakat pesanten Karena pada dasarnya interaksi lingkungan hidup dengan kehidupan manusia adalah sating bergantung satu dengan lainnya (interdependensi).


Dengan demikian masih banyak dijumpai beberapa pesantren yang dilihat dari alat bangunan fisik terkesan tak beraturan, bahkan terkesan seadanya. Misalnya, asrama/pondok yang sempit dengan jumlah santri yang cukup banyak, bahkan melebihi kapasitas daya tampung. Penyediaan air bersih yang belum mencukupi kebutuham sehari-hari, serta tempat pembuangan kotoran manusia dan limbah yang belum memadai.


Keadaan tersebut di atas akan memberikan dampak pada aspek kehidupan masyarakat pesantren secara keseluruhan. Aspek kehidupan yang diduga akan terkena pengaruh adalah kesehatan yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Dengan demikian pengelolaan linglamgan hidup menjadi suatu yang penting untuk meningkatkan kemampuan fungsi daya dukung lingkungan hidup bagi upaya mowujudkan keadaan "hidup sehat" warga pesantren. Secara hipotetis jawaban bagi upaya mewujudkan lingkungan hidup terhadap keadaan hidup sehat memerlukan "kesadaran" dari masyarakat pesantren.


Kesadaran masyarakat pesantren, yang dalam hal ini para santri, terhadap kesehatan linkungan dapat diketahui dari aspek: pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap lingkungan hidup yang mendukung terhadap kesehatan. Di samping faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat bagi upaya pengelolaan lingkungan hidup yang mendukung kesehatan.


Penelitian dilakukan di pesantren Ma'haduttholabah, Babakan, Tegal, Jawa Tengah, dengan tujuan:

1. Mengetahuai pengetahuan, sikap dan perilaku warga pesantren kususnya para

santri dalam pengelolaan lingkungan hidup yang berpotensi menunjang kesehatan.

2. Mengetahui upaya-upaya yang dilakukan warga pesantren untuk mewujudkan

kondisi lingkungan hidup yang berpotensi bagi kesehatan.

3. Mengetahui faktor-faktor pendukung dan kendala dalam pengelolaan lingkungan hidup yang berdampak terhadap kesehatan.


Penelitian bersifat studi kasus (case study) yaitu pendekatan yang bertujuan untuk mempertahankan keutuhan (wholeness) dari obyek yang diteliti. Data dikumpulkan dan dipelajari sebagai suatu kesatuan yang utuh (terintegrasi). Tujuannya untuk mengembangkan pengetahuan yang mendalam mengenai obyek yang diteliti. Studi kasus sebagai suatu metode penelitian bukan untuk tujuan generalisasi. Data dikumpulkan melalui observasi terlibat (participant observation), wawancara mendalam (indepth interview) dan penyebaran kuesioner kepada para santri yang dipilih dengan teknik proporsional sampling. Sampel berjumlah 120 dengan perincian santri kalong 15 orang, dan santri mukim 105 orang dari populasi 1.200 santri.


E. Daftar Pastaka: 43 (1970 - 1997)

 File Digital: 1

Shelf
 T584-Afif HM.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1999
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xxi, 105 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-17-037498020 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 75083