Narkoba (Narkotika, Psikotropika dan Bahan Berbahaya) sudah sangat memprihatinkan perkembangannya di Indonesia di kalangan generasi muda terutama remaja. Usia remaja yang di duduk di bangku Sekolah Menengah Umum yang tinggal di Jakarta merupakan usia yang rawan yang dapat dengan mudah terpengaruh oleh tekanan kelompok pergaulan dengan mentalitas yang belum stabil. Oleh karena itu perlu dilakukan usaha/kegiatan untuk memberikan informasi melalui suatu kampanye sosial yang terpadu untuk memberikan pengetahuan serta kesadaran kepada para remaja akan bahaya narkoba dan diharapkan para remaja mampu mengatakan tidak pada narkoba dan memilih hidup jauh/bebas dari narkoba.Kegiatan komunikasi merupakan upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh beberapa instansi yang terkait, diantaranya Departemen Sosial RI, Badan Narkotika Nasional, Badan Pengawasan Obat dan Makanan serta LSM diantaranya Yayasan Cinta Anak Bangsa. Untuk itu penulis melakukan penelitian dan berdasarkan data yang diperoleh berupaya memformulasikan strategi komunikasi melalui kampanye sosial penanggulangan narkoba di kalangan remaja/pelajar SMU di DKI Jakarta.Penulis mencoba menjawab permasalahan tesis ini dengan menggunakan pendekatan teori pemasaran sosial dan komunikasi kesehatan publik serta komunikasi pemasaran terpadu. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif - studi kasus dan bersifat kualitatif diantaranya dengan melakukan wawancara mendalam.Temuan penelitian memberikan gambaran bahwa khalayak sasaran terhadap narkoba telah cukup memadai, perlu pula dilakukan upaya untuk memberikan kesadaran kepada remaja akan bahaya narkoba, melalui berbagai kegiatan komunikasi baik melalui media massa, komunikasi personal maupun kegiatan pilihan lainnya. Dengan penyampaian komunikasi yang intensif melalui kegiatan kampanye anti narkoba (say no to drug) diharapkan mampu menjangkau khalayak sasaran yang lebih banyak namun harus tetap didukung oleh pendekatan-pendekatan interpersonal, termasuk untuk korban narkoba. Disamping itu kampanye penanggulangan narkoba tidaklah hanya dapat dilakukan oleh satu atau beberapa instansi akan tetapi harus seluruh komponen masyarakat, tidak hanya pemerintah yang terdiri dari Departemen Sosial RI, Departemen Agama RI, Departemen Pendidikan Nasional RI, Badan Narkotika Nasional RI, Kepolisian Negara RI, Yayasan-Yayasan Sosial yang berkecimpung pada penanggulangan narkoba, Pemerintah Daerah di Seluruh Indonesia, masyarakat pada umumnya dan individu yang harus memiliki kesadaran akan pentingnya menjalani hidup sehat jauh dari narkoba. Kampanye sosial penanggulangan narkoba merupakan hanya salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk ikut serta memelihara remaja sebagai anak bangsa, sebagai generasi penerus masa depan bangsa, dan disarankan untuk memilih tema dan jenis kegiatan yang sesuai dengan karakteristik khalayak sasaran yaitu remaja dan pelajar SMU di DKl Jakarta.Agar isi pesan/informasi sampai ke khalayak hendaknya pemilihan tema bagi kegiatan kampanye haruslah sesuai dengan trend remaja yaitu harus singkat, mudah diingat dan sesuai dengan karakteristik khalayak sasaran, pesan yang sederhana, dan dikemas menarik. Perlunya koordinasi yang terpadu dalam penanggulangan narkotika dimana setiap instansi/lembaga baik lembaga pemerintah, swasta, LSM mengambil perannya sendiri-sendiri untuk itu dengan adanya Badan Narkotika Nasional, mampu melakukan tugas dan peran tersebut. |