:: UI - Laporan Penelitian :: Kembali

UI - Laporan Penelitian :: Kembali

Profil Hipertensi di Indonesia (Analisis SKRT, 1995)

Atang Saputra; (Universitas Indonesia, 1999)

 Abstrak

Dimasa mendatang masalah penyakit tidak menular akan menjadi prioritas masalah kesehatan di Indonesia. Salah satu masalah tersebut adalah masalah hipertensi Hipertensi sebagai salah satu dari penyakit tidak menular, perlu di tangani secara "nation wide" mengingat prevalensinya cukup tinggi dan umumnya sebagaian besar masyarakat tidak mengetahui dirinya menderita tekanan darah tinggi. Dan berbagai laporan penelitian didapatkan kenyataan bahwa dari seluruh penderita, 50% tidak mengetahui dirinya menderita hipertensi (Sukahatya, 1986).
Boedi Darmojo (1988), mengemukakan bahwa prevalensi penyakit hipertensi berkisar antara 5%--15%. Prevalensi hiperensi pada penduduk 20 tahun keatas diberbagai daerah di Indonesia antara tahun 1975-1985 berkisar 5-19%. Prevalensi terendah ditemukan pada penduduk pegunungan Jaya Wijaya, (0,65%), sedangkan tertinggi ditemukan di Silungkang, Sumatera Barat sebesar 19,4% (Soenarto, dkk., 1991).
Berdasarkan penyababnya, hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
Hipertensi esensial atau hipertensi primer yaitu hipertensi yang belum diketahui penyebabnya dengan pasti atau idiopatik.
Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang berhubungan atau disebabkan oleh penyakit lain.
Menurut Darmojo, proporsi penderita hipertensi primer (esensial) sebesar 95% dari seluruh penderita hipertensi, sehingga hipertensi primerlah yang merupakan problem masyarakat yang lebih panting untuk diperhatikan.
Karena pengobatannya memerlukan waktu yang lama bahkan sampai seumur hidup dan dapat menimbulkan komplikasi-komplikasi yang dapat berakibat fatal, maka hendaknya faktor-faktor resiko (adalah faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya suatu penyakit namun belum tentu merupakan penyebab langsung terjadinya penyakit) hipertensi harus di identitkasi untuk kemudian dikendalikan.
Dalam upaya penanganan hipertensi, khususnya upaya-upaya pencegahan dan promotif perlu diperhatikan faktor-faktor yang berhubungan atau mempengaruhi hipertensi.
Menurut Achmadi (1991), kondisi kesehatan masyarakat tergantung pada kondisi lingkungannya dan perilaku penduduk. Faktor-faktor lingkungan dan perilaku yang diduga berperan dalam hipertensi esensial antara lain : karakteristik individu yang terdiri dari umur, jenis kelamin, genetik (Susalit, 1991), kebiasaan merokok (Anderson, 1981), kebiasaan minum alkohol (Medika, 1992)
Berbagai penelitian hipertensi umumnya dilakukan secara sporadik, fragmated dan kecil-kecil. Untuk mendapatkan data secara "nation wide" agaknya memerlukan sumberdaya mahal.
Salah satu sumberdaya, yang didalamnya memiliki variabel hipertensi adalah SKRT atau Survey Kesehatan rumah Tangga yang dilakukan secara berkelanjutan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Kesehatan R.I. SKRT telah dilakukan sejak 1982 dan terahir adalah tahun 1995.
Data SKRT 1995, menunjukkan bahwa penyakit Sistem Sirkulasi termasuk hipertensi merupakan penyebab utama kematian (18,9%). Namun dari data SKRT 1995 belum ada analisis profil hipertensi nasional. Oleh sebab itu, perlu di susun pertanyaan : bagaimana gambaran hubungan faktor-faktor yang diduga berhubungan dengan kejadian hipertensi pada kelompok umur 25 tahun keatas di Indonesia?

 File Digital: 1

Shelf
 LP 1999 47a.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : LP1999 47
Entri utama-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: Universitas Indonesia, 1999
Sumber Pengatalogan
Tipe Konten
Tipe Media
Tipe Carrier
Deskripsi Fisik
Lembaga Pemilik Universitas Indonesia
Lokasi
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
LP1999 47 09-19-225487813 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 75742