:: UI - Laporan Penelitian :: Kembali

UI - Laporan Penelitian :: Kembali

Perkumpulan Lokal dan Nasionalisme Indonesia ( Studi Kasus Paguyuhan Pasundan, 1913-1942 )

Suharto; (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999)

 Abstrak

ABSTRAK
Setelah lahir Budi Utomo (BU} pada tanggal 20 Mei 1908, yang dari segi sosial-budaya hanya memuaskan penduduk Jawa Tengah dan Jawa Timur, maka lima tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 20 Juli 1913, beberapa pelajar School Tot Opleiding Voor Inlandsche Artsen (STOVIA) asal Sunda mendirikan organisasi sendiri bemama Paguyuban Pasundan. Organisasi ini mula-mula merupakan organisasi social-budaya, akan tetapi kemudian setelah lahir Volksraad berubah menjadi organisasi sosial-politik. Setelah itu, pada tahun belasan dan dua puluhan di berbagai kota besar di Palau Jawa berdiri perkumpulan-perkumpulan serupa yang terbuka bagi orang-orang dari daerah masing-masing, seperti Sarekat Sumatera (SS), Kaum Betawi (KB), Sarekat Ambon (SA), Sarekat Madura (SM), Parsatuan Minahasa (PM) dan lain sebagainya. Sampai awal tahun 1920-an gerakan nasional di Indonesia masih diwamai oleh perkumpulan-perkumpu1an lokal.


Pada tahun 1925 konsep nasionalisme Indonesia yang di dalamnya terkandung ide persatuan nasional, berhasil dirumuskan oleh mahasiswa mahasiswa Indonesia di Negeri Belanda yang tergabung dalam Perhimpunan Indonesia (PI). Ideologi baru itu akhirnya masuk ke Indonesia baik melalui para bekas anggota PI yang kembali ke tanah air maupun majalahnya yaitu Indonesia Merdeka. Ideologi baru itu terus dipropagandakan oleh para bekas anggota PI yang tergabung dalam kelompok-kelompok studi di antaranya allgemeene Studieclub di Bandung baik lewat rapat-rapat tertutup maupun terbuka. Setelah Partai Nasional Indonesia (PNI) lahir pada tahun 1927, propaganda itu dilakukan oleh partai itu. Sebagai realisasi dari ide persatuan nasional, pada akhir tahun 1927 atas inisiatif PNI didirikan suatu badan federatif partai-partai politik dengan nama Permufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI).


Adanya perkumpulan-perkumpulan lokal (etnis) yang berwawasan lokal di satu pihak dan ideologi nasionalisme Indonesia yang berwawasan nasional di lain pihak merupakan fenomena yang menarik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar perkumpulan lokal, termasuk Paguyuban Pasundan, terpengaruh oleh ideologi baru itu, artinya menerima ideologi baru itu, oleh karena itu perkumpulan itu mau bergabung dalam PPPKI


Aktivitas Paguyuban Pasuadan di bidang politik dilakukan di luar maupun di dalam dewan-dewan baik di tingkat lokal maupun nasional. Sejak tahun 1927 hingga berakhirnya pemerintah Hindia Belanda, Paguyuban Pasundan ikut ambil bagian dalam perjuangan nasional bersarna-sama perkumpulan lainnya untuk mencapai kemerdekaan Setelah PPPKI mati dan terbentuk badan federasi baru yaitu Gabungan Politik Indonesia (Gapi) pada tahun 1939, Paguyuban Pasundan masuk menjadi anggota. Kegiatan di bidang ekonomi dilakukan dengan mendirikan badan-badan berupa bank, koperasi, dan lumbung padi. Pada tahun 1934 dibentuk NV "Centrale Bank Pasaendan" yang menjalankan pekerjaan bidang perbankan. Koperasi, hampir ada di setiap cabang sedangkan lumbung padi tidak begitu banyak Untuk memirapin badan-badan itu dalam rangka umtuk memperbaiki ekonomi rakyat, tahun 1938 dibentuk Bale Ekonomi Pasundan (BEP).


Kegiatan di bidang sosial dilakukan oleh badan-badannya di antaranya Pasundan Bagian Reclasseering (PBR), Adviesbureau Pasundan, Studiefonds Pasundan, Socialefonds Pasundan, dan Penolong Pengangguran Kaum Ibu (PPKI). Kegiatan di bidang pendidikan dimulai tahun 1922 dengan mendirikan Holland Jnlandsch School (HIS) Pasundan di Tasikmalaya. Untuk n;engurus sekolah-sekolahnya, tahun 1931 dibentuk sebuah badan bernama Bate Pamulangan Pasundan (BPP), yang bertugas mengkoordinasikan, membina, dan mengawasi sekolah-sekolah Pasundan yang tersebar hampir di seluruh Jawa Barat. Selain sekolah-sekolah IES, didirkan juga sekolah-sekolah volkschool, standardschooI, Uitgebreid Lager Onderwijs (ULO), Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), handeIschool, kweekschool dan vakschooI. Bale Megan Pasundan (BAP) dibentuk untuk mengatur gedung-gedung sekolah.

 File Digital: 1

Shelf
 LP-Suharto-Perkumpulan Lokal dan Nasionalisme Indonesia ( Studi Kasus Paguyuhan Pasundan, 1913-1942 ).pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : LP-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
Program Studi :
Sumber Pengatalogan LibUI ind rda
Tipe Konten text
Tipe Media computer
Tipe Carrier online resource
Deskripsi Fisik vi, 51 pages; 28 cm + appendix
Lembaga Pemilik Universitas Indonesia
Lokasi Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
LP-pdf 09-19-868665556 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 75749