Pengaruh Perbedaan Sistem Prosodi Dua Bahasa Terhadap Persepsi Emosi
Myrna Laksman-Huntley;
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996)
|
ABSTRAK Situasi kebahasaan bahasa Belanda dan bahasa Indonesia sangat berbeda. Perbedaan ini juga tampak pada sejarah kebangsaan masing-masing. Terlihat bahwa bangsa Indonesia yang sudah kaya akan kebudayaan juga mengenal kebudayaan lain yang sebagian kemudian diserap. Kenyataan ini dapat mempengaruhi komunikasi antar dua kelompok bahasa tersebut. Setiap bahasa memiliki sistem bunyi yang unik yang, biasanya tidak dimiliki oleh bahasa lain atau kalaupun ada, letak atau cara pengucapannya agak berbeda. Hal ini dapat menyebabkan seorang pembelajar bahasa menghadapi kesulilam mengucapkan bunyi-bunyi yang tidak ada dalam sistem bunyi bahasa ibunya dan sebagai akibat, si pembelajar akan mengucapkan bunyi-bunyi tersebut dengan bunyi-bunyi lain yang serupa dan dimiliki sistem bunyi bahasanya. Hal yang sama juga dapat terjadi dalam tataran prosodi. Perbedaan realisasi sistem prosodi suatu bahasa tidak hanya dapat menimbulkan interferensi dalam proses pembelajaran, tetapi juga salah pengertian, Dengan mengucapkan kalimat-kalimat bahasa Indonesia dengan suatu pola intonasi Indonesia tertentu seorang penutur Indonesia akan disalahmengertikan oleh pendengar bahasa asing yang belum fasih berbahasa Indonesia karena sistem pola intonasi bahasa ibunya yang berbeda. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pola intonasi dua bahasa yang berbeda dapat menimbulkan persepsi yang berbeda terutama apabila timbul emosi pada diri si pembicara. Kenyataan ini mendorong saya untuk mempelajari perbedaan sistem prosodik antara bahasa Indonesia dan Belanda; parameter yang menandai sistem tekanan dan intonasi kedua bahasa; ketepatan persepsi emosi serta letak tekanan bahasa Indonesia oleh pcnutur bahasa Belanda serta parameter yang mempengaruhi persepsi tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitlatif: Untuk itu, korpus angket kuantitatif adalah korpus yang digunakan penelitian terdahulu (Laksman et.al, 1994). Perlu dijelaskan kembali bahwa dalam penelitian tersebut dilakukan perekaman sebuah kata bahasa Indonesia yang diucapkan secara terisolasi dan dirangkai dalam kelompok nomina dalam empat macam emosi. Setelah diukur, hasil rekaman tersebut diperdengarkan kepada 80 orang penutur bahasa Belanda yang diminta menebak emosi yang terdengar dan kepada 10 orang ahli fonelik bahasa Belanda yang diminta menentukan letak tekanan. Dengan tinjauan kepustakaan yang ternyata tidak seimbang peneliti tidak berhasil membuat sualu bandingan yang seimbang. Dengan demikian, peneliti tidak dapat memperoleh jawaban mengenai pengaruh sistem intonasi beremosi bahasa Belanda dalam persepsi bahasa Indonesia. Penelilian terjawab untuk pengaruh parameter yang menandai tekanan bahasa Belanda dalam persepsi letak tekanan serta parameter penanda tekanan kata bahasa Indonesia. Secara menyeluruh dari emosi yang dipelajari hanya sedih dan marah yang didengar secara tepat oleh pendengar; sedangkan emosi kaget seringkali dirancukan dengan emosi senang atau sedih dan emosi senang dengan emosi kaget atau marah. Kata Kasa dalam segala posisi didengar bertekanan pada suku kata penultima. Hal ini disebabkan oleh nilai frekuensi dasar tertinggi terletak pada suku kata tersebut dapat dinyalakan bahwa parameter inilah yang mempengaruhi persepsi penutur bahasa Belanda terhadap bahasa Indonesia. Dengan kata lain, penelitian ini ternyata mendukung penelitian Terken yang menyimpulkan bahwa tekanan lebih banyak diperankan oleh frekuensi dasar dalam bahasa Belanda. |
LP-Myrna Laksman-Pengaruh Perbedaan Sistem.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | LP-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996 |
Program Studi : |
Sumber Pengatalogan | |
Tipe Konten | text |
Tipe Media | computer |
Tipe Carrier | online resource |
Deskripsi Fisik | xix, 49 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Lembaga Pemilik | Universitas Indonesia |
Lokasi | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
LP-pdf | 09-19-097093942 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 76644 |