:: UI - Pidato :: Kembali

UI - Pidato :: Kembali

Upaya pencegahan primer dan sekunder dalam mengantisipasi ledakan penderita diabetes menjelang abad ke-21

Slamet Suyono; (UI-Press, 1992)

 Abstrak

Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN} dikatakan bahwa segala upaya dalam pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan untuk mencapai derajat kesehatan yang lebih tinggi, yang memungkinkan orang hidup lebih produktif, baik sosial maupun ekonomi. SKN pada hakekatnya merupakan latanan yang mencerminkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu perwujudan kesejahteraan umum seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.

Saat ini kita sedang dalam tahap akhir Pelita V dan akan segera memasuki era lepas landas sebagai awal Pelita VI yang juga sekaligus merupakan tahap awal Pembangunan Jangka Panjang II (Bangkajang II). Dalam GBHN 1988' telah ditetapkan bahwa sasaran utama dalam Bangkajang II adalah mengembangkan sumberdaya manusia (SDM) karena sumberdaya alamiah makin lama akan makin berkurang. Di antaranya adalah menciptakan kualitas manusia dan kualitas masyarakat Indonesia yang maju dalam suasana tentram, sejahtera lahir dan batin. Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, faktor kesehatan merupakan faktor yang sangat penting di samping faktor sosial dan ekonomi.

Sebagai dampak positif pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam 5 Pelita ini, pola penyakit di Indonesia mengalami pergeseran yang cukup meyakinkan. Penyakit infeksi dan kekurangan gizi berangsur berkurang, meskipun diakui bahwa angka penyakit infeksi ini masih dipertanyakan dengan timbulnya penyakit baru seperti Hepatitis B dan AIDS, juga angka kesakitan TBC yang tampaknya masih tinggi. Di lain pihak penyakit menahun yang disebabkan oleh penyakit degeneratif, di antaranya penyakit jantung koroner (PAC), meningkat dengan tajam.3 Perubahan pola penyakit itu diduga ada hubungannya dengan cara hidup yang berubah sesuai dengan bertambahnya kemakmuran. Pola makan di kota-kota telah bergeser dari pola makan tradisional yang mengandung banyak karbohidrat dan serat sayuran, ke pola makan ke barat-baratan, di mana komposisi makanan menjadi terlalu banyak mengandung protein, lemak (Label 1), gula, garam dan mengandung sedikit serat.

Menjamurnya restoran siap santap (fast food) di kota-kota menyebabkan orang lebih suka makan di luar karena lebih praktis, dengan harga relatif tidak terlalu mahal. Hal ini memang tidak bisa dibendung, karena memang pedal, mengingat pola hidup di kota besar, tidak memungkinkan orang dapat makan di rumah karena bekerja di kantor sampai sore hari.

 File Digital: 1

Shelf
 PGB 0129-Slamet Suyono.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : PGB 0129
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: UI-Press, 1992
Physics33 pages ; 21 cm.
Type
Format
Languageind
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
PGB 0129 PGB 0129 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 76712