:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Hubungan aspek geomorfologi dengan tingkat kunjungan wisata: studi kasus Gunung Selok, Jawa Tengah serta Pangandaran dan Cipatujah, Jawa Barat

Wahyu Walam Anggawijaya; Otto S.R. Ongkosongo, supervisor (Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998)

 Abstrak

ABSTRAK
Pariwisata merupakan sarana dalam peningkatan pendapatan daerah dan andalan Indonesia dalam perolehan devisa. Indonesia secara geologi merupakan daerah yang sangat dinamik banyak memunculkan bentuk bentang alam ( landfornr ) menarik yang dapat merupakan asset dalam pengembangan kepariwisataan. Dalam penelitian ini dikaji hubungan antara faktor-faktor fisik alami dengan perkembangan kepariwisataan pantai di Gunung Selok, Jawa Tengah serta Pangandaran dan Cipatujah, Jawa Barat. Diadakan penilaian peranan komponen-komponen fisik bentang alam yakni kepentingan dan kemampuannya, yang disebut nilai kapabilitas dalam membentuk keindahan.alam pantai.
Daerah wisata Gunung Selok, Pangandaran dan Cipatujah berlokasi di daerah pantai yang menghadap Samudra Hindia. Perkembangan kepariwisataan di ketiga daerah tersebut, dilihat dari jumlah pengunjung dari tahun-ketahun meningkat. Peningkatan ini disebabkan semakin besar minat masyarakat mencari hiburan melakukan rekreasi ke daerah-daerah tersebut untuk menikmati daya tarik alami berupa keindahan alam yang masih terawat.
Laju perkembangan kepariwisataan di ketiga daerah tidak sama disebabkan faktor pendukung daya tarik alami berbeda satu sama lain. Faktor-faktor tersebut merupakan faktor-faktor fisik yakni kondisi geologi dan geomorfologi yang memegang peranan penting dalam membentuk bentang atau tatanan alam di permukaan bumi. Bentang alam yang terdiri dari komponen-komponen sebagai produk proses geologi dan geomorfologi, dapat memberikan bentuk yang unik indah sehingga merupakan potensi maupun kendala dalam perkembangan kepariwisataan, bukan saja terhadap keunikan dan keindahan alam tetapi juga terhadap penyediaan lahan alami bagi perkembangan flora dan fauna maupun sarana binaan seperti hotel dan fasilitas air bersih.
Dalam penelitian terungkap bahwa daerah wisata Pangandaran lebih meningkat perkembangan kepariwisataannya dibandingkan dengan daerah wisata gunung Selok dan Cipatujah, karena didukung oleh kemampuan atau kapabilitas komponenkomponennya yang lebih besar daripada komponen-komponen bentang alam yang ada di gunung Selok dan Cipatujah. Perkembangan kepariwisataan di gunung Selok dan Cipatujah tidak begitu berbeda karena kapabilitas masing-masing komponennya dalam mendukung keunikan dan keindahan hampir sama.
Proses Geologi dan Geomorfologi yang perlu diwaspadai dan diantisipasi selain erosi dan pengendapan di pantai adalah tsunami yang bila terjadi mungkin akan dapat merusak fasilitas (sarana dan prasarana) yang telah dibangun dan selanjutnya menurunkan citra kepariwisataan di daerah tersebut.
Daftar Kepustakaan : 28 ( 1953-1995 )

ABSTRACT
Relationship between Gemorphological Aspects and Coastal Tourism (A Case Study at Gunung Selok, Central Java and Pangandaran and Cipatujah, West Java)Tourism is an important mean for raising domestic income as well as devisa for Indonesia. Geologically, Indonesia is a very active or dynamic area from which unsual morphology or landforms were created. The fascinating landforms are potential asset for developing tourism. The intention of this research is to study the relationship between finical factors i.e. the components of the landform and the development of coastal tourism at Gunung Selok area, Central Java and Pangandaran and Cipatujah area, West Java. Evaluation were undertaken concerning the importancy and capability of the components in contributing the beauty of the coastals landform. The natural beauty is a main attractive factor by which tourists will come.
The tourism areas of Gunung Selok, Pangandaran and Cipatujah are located at the coast of Indian Ocean, The development of tourism at the area, in the view of the number of tourist visiting the areas, is increasing because of the greater demand of people to get fresh and beautifull natural environment.
The different rate of tourism development at the three tourist areas are mainly caused by the difference in their physical i.e. geological and geomorphlogical conditions in the form of natural landform (landscape). Both geological and geomorphological conditions play an important role in creating and enchanting unsual and beautiful landscape; on the contrary, in the other situation, the geological and geomorphological processes act as a detrimental factor for environmental condition. This research dicovers that the greater rate of tourists visiting Pangandaran area compared with Gunung Selok and Cipatujah areas are due to the greater support of capabilities of the components of landscape at Pangandaran compared with those two other areas.
Deteriorating natural processes which have to be noticed and anticipated in respect to tourism development in the three areas are current coastal erotion and sedimentation which are steadly happening at the three areas. Furthermore, effort must be undertaken for anticipating the tsunamic catastrophy since the areas especially Pangandaran are very vulnerable.
Total of references : 28 (1953-1995)

 File Digital: 1

Shelf
 T263 - Wahyu Walam A.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xi. 120 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-17-075227608 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 77354